Merasa cukup menumpahkan kesedihannya di dalam kamar mandi, Vara pun bangkit dan melangkah menuju wastafel untuk mencuci wajahnya. Untuk sesaat ia menatap pantulan dirinya di depan cermin besar yang ada di hadapannya. Wajahnya sudah terlihat sembab karena habis menangis.
Vara memandangi wajahnya sambil mengepalkan tangannya erat karena tidak bisa menerima penghinaan yang Riga berikan. Ia tidak sekotor yag dituduhkan pria itu. Hubungan antara dirinya dan Elang hanya sebatas hubungan antar sepupu belaka dan itu tidak lebih. Ia sendiri masih cukup waras untuk melakukan hal yang memalukan seperti yang dituduhkan oleh Riga. Lagi-lagi ucapan pria itu membuat hatinya terluka. Kali ini luka yang ditorehkan Riga sangat dalam.
Sejenak terlintas di dalam pikirannya untuk membalas sikap Riga denga
