26. Dunia yang sempit

1238 Words

Hari minggu yang seharusnya dibuat untuk bersenang-senang, justru malah dibuat Qiana untuk belajar. Dari pagi hingga siang hari, Qiana sama sekali belum turun dari kamarnya. Bahkan dia pun belum beranjak dari kasur empuknya hanya sekedar untuk mandi. Dengan rahut wajah kesal, Qiana mengamati rumus matematika dibuku catatannya. Ada satu rumus yang belum dirinya pahami hingga membuat kepalanya mendadak pusing. Karena hampir seharian Qiana berkutat dengan buku catatan matematikanya, dia pun merasa tenggorokannya kering. Dia memerlukan air untuk membasuh tenggorokannya. Dengan rambut yang masih acak-acakan, serta dirinya yang masih menggunakan baju tidur, Qiana turun dari kamarnya menuju dapur untuk mengambil minum. Pada saat Qiana baru selesai menuruni anak tangga rumahnya, tiba-tiba suar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD