Seminggu sudah sejak insiden di mobil Ken, Alea tidak pernah bertemu pria itu lagi. Di apartemen pun Ken tidak terlihat, bahkan meeting penting juga diwakilkan. Hidupnya Alea kembali normal seperti sebelum mengenal pria itu.
Tapi saat bayangan kejadian itu muncul, ada perasaan kehilangan dalam hatinya. Pria itu selalu bertingkah konyol seakan bukan seorang CEO. Alea selalu muncul saat Ken dalam situasi sulit. Ia tidak merasa bangga tapi merasa aneh seakan takdir memang memaksa keduanya bertemu.
Saat keluar dari lift, tiba-tiba ponsel milik Alea berdering. Ia berhenti sejenak untuk melihat siapa yang menelepon dan ternyata nomor baru. Kebiasaan Alea jika nomor tidak dikenal menelepon maka akan di abaikan. Alea melanjutkan langkahnya ke kamar apartemennya.
Alea menata barang belanjaan
