BAB 18_TANDA TANGAN

992 Words

"Bagaimana!?" tanya laki-laki tinggi tegap itu. "Mengerikanlah pokoknya! Sudah, ah! Aku tak mau melihatnya lagi. Seram!" tanggap ibuku. "Horor, Mas! Lagian ngapain sih kamu suruh kami lihat badan babu yang sudah kek monster itu!" tambah tante Carla. "Supaya pantas dikasihani," jawab Om Demian dengan wajah serius. "Kamu tadi lihat jugakan Yudha? Kamu gak jijik?" tanya Ibuku. "Alhamdulillah. Mama gak sampai separah dia ya," timpalku. Rasa iba menjalar begitu cepat. Ibuku mencucut saja mulutnya. Sama sekali tak sedap dipandang mata. Tiba-tiba paman Demian mengeluarkan beberapa kertas. "Tanda tangani ini, Yudha," ucapnya datar. "Apa ini, Om?" "Baca saja," jawabnya. Aku membuka lembar demi lebar kertas itu. Mataku melotot, seperti tak percaya, keluarga besarku akan mengambil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD