Aleksei menuju rumah Yudha namun ia tak menemukan penghuni rumah. Ia mencoba menuju Babon, tampak King Kobra itu sedang melilit dirinya, tidur. Aleksei langsung membuka laptopnya. Ia melacak keberadaan lokasi Luna. Laki-laki itu bebas mengakses keberadaan Luna melalui ponsel yang dibawa wanita itu dan Luna tidak peduli itu. Luna hanya mengatakan dia gila dan menyerahkan ponselnya begitu saja saat Aleksei membajak ponselnya. Dunia masa lalunya terlalu rumit dan Aleksei adalah sosok yang selalu bisa melindunginya, seperti pengawal pribadi tanpa upah. Hanya ada ikatan tak tertulis, persahabatan dalam cinta. Entahlah. Laki-laki gagah itu menfokuskan pikirannya pada layar, jari-jarinya bergrilya cepat. LACAK .… “Rumah sakit Cahaya Harapan? Sedang apa dia di sana?” Aleksei berusaha menelpon

