"Ba-bagaimana kau masih hidup? Jelas-jelas kau... " "Jatuh ke jurang dengan mobil yang terbakar, " potong Luna berjalan, mendekati jerigen berisi bensin. Keringat dingin muncul bagai biji jagung di sekujur tubuh Carla. Bibir wanita itu membiru, pucat. Aroma bensin yang menyeruak dari jerigen yang dibuka membuat lutut Carla lemas. "Maa-maafkan aku Luna. Maafkan aku!!! " teriaknya histeris. Luna seolah tak mendengar jeritan Carla. Perlahan ia menuangkan cairan itu, berputar mengelilingi wanita itu. "Lu-luuna! Maafkan tante! Please. Jangan lakukan yang sedang kau pikirkan itu! Tante akan mengembalikan semua hartamu bahkan tante berjanji tak akan mengusik hidupmu! Percayalah Luna! Tolong! Jangan bunuh aku! " Wanita berhijab itu menggeleng. "Tenang saja Tante Carla, kau takkan mati. Itu

