Marin untuk Manda

1370 Words

"Gimana lega?" selidik Manda. Rian membuka kaca matanya. "Lumayan," sahutnya seraya mengulum senyum. "Kalau gitu beliin aku minum dong. Haus tau daritadi ngomong terus." Manda bahkan mendongak menyentuh lehernya perlahan seolah begitu kehausan. Tapi Rian cukup fokus kearah lain. "Aahk..." Ia membuang pandangan. Dilihat seperti ini, jujur Manda seakan betul-betul menggodanya sebagai kaum adam. Rasanya ia ingin menjilati leher mulus itu lalu... "Lo haus, kan. Gue beli minum dulu,ya." Rian bangun. Tadi ia dan Manda memang sudah duduk di taman dekat makam. Kebetulan ini hari sabtu dan nanti malam artinya sabtu malam, eh... Malam minggu, tapi, kan belum jadian. Buat para jomblo kayak mereka mana ada sih istilah malam minggu? Rian kembali dengan dua botol minum. Ia memberikan satu ke Mand

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD