1. Alice

1100 Words
Maafkan aku yg harus meninggalkanmu disini, karna ini demi nyawamu kau masih sangat kecil, kau akan dalam bahaya jika bersamaku. *** "Byuuurr.....byurrr...? Malam ini hujan turun begitu deras membasahi jalan raya dan pepohonan, seseorang yg berpakaian serba hitam dengan payung untuk melindungi tubuhnya dari hujan yg akan membasahi tubuhnya, bukan hanya tubuhnya saja tapi juga tubuh malaikat kecilnya yg saat ini tengah tertidur nyenyak di dalam dekapan hangatnya. Tanpa rasa takut, padahal cuaca malam ini sangat mengerikan karna hujan yg begitu deras dan suara petir yg kian lama kian kuat, seorang berpakaian serba hitam menatap sebuah apartemen yg baru saja di masuki oleh seorang gadis. Yg ia tau mungkin baru saja pulang entahlah itu hanya perkiraan dirinya saja, "Maafkan papa sayang, maafkan papa yg harus meninggalkanmu di tempat ini. Ini demi dirimu, demi nyawamu. Kau akan sangat berbahaya jika berada di sisi papa, papa memiliki 1000 nyawa untuk tetap bertahan hidup dan papa tidak mau malaikat kecil papa memiliki masalah, sayang ketahuilah papa sangat mencintaimu dan juga sangat menyayangimu. Tapi....tapi papa harus terpaksa menitipkan dirimu demi keselamatan hidupmu, maafkan papa karna ini demi dirimu. Papa mohon tumbuhlah menjadi anak yg baik dan juga pintar, papa menyayangimu sayang,"kata seseorang itu sambil mencium berkali - kali wajah bayi mungil yg tengah tertidur nyenyak saat ini. "Papa yakin, papa tidak pernah salah memilihkan seorang wanita yg akan menjaga dirimu, kau masih sangat kecil kau membutuhkan seorang wanita itu menjadi ibumu. Dan maafkan papa yg tidak bisa menyelamatkan mamamu dari orang - orang jahat itu, tapi papa berjanji akan menghabisi mereka seperti mereka yg telah tega membunuh ibumu, tidak akan papa biarkan mereka hidup, tidak akan PERNAH,"ujar seorang pria yg berpakaian serba hitam itu penuh dendam, Kedua matanya menatap sekeliling untuk mengecek apa ada yg mengikuti dirinya atau tidak, ia harus memastikan Jika nyawa bayi nya akan selamat tanpa ada yg mengetahui keberadaan malaikat kecilnya itu. Kedua mata setajam silet menatap seakan kedua mata itu dapat menembus pepohonan yg saat ini dibasahi oleh hujan, "Kau tidak perlu khawatir sayang, aku janji akan membalas dendam atas kematianmu, aku akan membunuh semua keturunannya agar ia merasakan apa yg aku rasakan,"desis pria itu tajam sambil melangkah pelan menuju apartemen mini itu. "Sayang, jangan khawatir walau kita berjauhan papa akan selalu berada disini,"ujar pria itu menuju d**a mungil bayi kecil tersebut. Pria itu menurunkan bayi nya dan membaringkan tubuh mungil malaikat kecilnya tepat di depan pintu apartemen milik seorang gadis, "Papa akan merindukan dirimu sayang, jaga dirimu baik - baik dan suatu hari papa akan datang untuk membawamu ikut bersama papa,"kata pria itu sambil menatap tajam sekeliling. "Tok....tok...tok..." Pria itu segera mengetuk pintu apartemen milik seorang gadis sambil segera berlari untuk bersembunyi di balik pohon besar. Ketukan pintu membuat seorang gadis dengan rambut basahnya segera melangkah untuk melihat siapa yg menganggu dirinya. "Siapa,"suara gadis itu sambil membuka pintu apartemennya, kedua mata gadis itu menatap kiri kanan, ia tidak sadar jika dibawah kedua kakinya ada seorang bayi mungil tengah tersenyum manis saat ini. Seakan menyambut kedatangannya. Ya, kedatangan gadis itu, membuat bayi itu yg tadi nya tertidur justru saat ini kedua mata mungilnya tengah menatap seorang gadis cantik dengan tatapan polos miliknya. "Dasar orang iseng,"gerutu gadis itu ingin kembali menutup pintu apartemen miliknya, tapi kedua matanya membulat saat kedua matanya menatap seorang bayi mungil yg tengah menatapnya saat ini. "A....pa a...ku bermimpi, aah aku mungkin sudah gila mana ada bayi di depan apartemen ku,"ujar gadis itu sambil terkekeh geli seakan tidak mempercayai apa yg ia lihat saya ini. "Oek....oek....oek," Gadis itu berniat menutup pintu apartemennya, tapi gadis itu tersentak kaget saat mendengar suara tangisan bayi yg menyentuh hati kecilnya saat ini. "Astaga benarkah ada bayi di depan rumahku dalam keadaan hujan deras seperti ini. Cup....cup Sayang siapa yg tega membuangmu,"tanya gadis itu, sambil mengangkat tubuh mungil bayi berjenis kelamin perempuan tersebut. Membuat bayi mungil itu langsung terdiam, sekilas kedua mata gadis itu menatap selembar kertas putih yg berada di bawah kedua kaki bayi mungil itu. Sang gadis segera mengambil dan membukanya dalam posisi dirinya masih menggendong penuh kasih sayang pada bayi mungil itu. Isi surat : Tolong jaga dia dan rawat dia seperti kau menjaga darah dagingmu sendiri, suatu hari nanti aku akan membalas budi baikmu. Ku mohon aku titipkan buah hatiku padamu jaga dan besarkan dia, aku janji aku akan datang untuk menemui dirimu dan juga malaikat kecilku. Jika ia bersamaku nyawanya akan selalu dalam bahaya dan jika ia berada di sisimu ia akan aman dan tidak akan ada seorang pun yg tau keberadaan dirinya. Tolong jaga dia baik - baik dan suatu hari aku akan membalas budi baikmu, simpan uang itu untuk biaya hidup kalian berdua aku titipkan bayiku padamu. Tolong jaga dan rawat dirinya, tolong berikan kasih sayangmu hanya untuk dirinya, ia sudah tidak memiliki seorang ibu. Ibu nya mati terbunuh dan aku tidak mungkin membawa dirinya kedalam hidupku yg penuh bahaya ini, tolong aku percayakan putri kecilku padamu dan jangan sampai kau memberitahukan pada orang - orang Jika bayi itu kau temukan, Anggap saja, bayi itu kau yg melahirkannya, jangan sampai ada yg tau jika bayi itu kau temukan, nyawanya akan dalam bahaya jika kau menjaga dirinya dengan baik maka aku akan membalas budi baikmu tapi jika kau tidak menjaga dirinya dengan baik maka kau tidak akan pernah selamat. *** Sang gadis membaca surat yg ia temui entah itu sebuah ancaman atau permohonan, tapi gadis itu tidak peduli dirinya menatap wajah polos bayi mungil berjenis kelamin perempuan tersebut. Membuat sudut bibir gadis itu berbentuk senyuman termanisnya, "Kau akan aku beri nama. Alice yg memiliki arti Klasik, manis, kuat, penuh percaya diri."ujar sang gadis sambil tersenyum haru membuat seorang pria yg bersembunyi di balik pohon besar itu tersenyum tipis. "Alice, nama yg indah untuk putri kecilku, selamat tinggal alice. Papa akan selalu mencintaimu selamat berbahagia sayang, jaga dirimu dan jangan melupakan ikatan bathin kita,"batin pria berpakaian serba hitam itu memotret foto sang gadis dengan baby alice. Pria itu segera melangkah mundur dan meninggalkan lokasi dimana ia menitipkan putri nya untuk ia amankan, hidup putrinya harus ia amankan agar musuh - musuhnya tidak mengetahui keberadaan buah hatinya. "Kau akan menjadi putri kesayanganku, aku akan menjaga dirimu dengan baik. Walau aku tidak mengenal dirimu barbie, selamat datang di rumah kecil Lydia,"ujar gadis yg bernama Lydia dengan senyuman termanis miliknya membuat bayi mungil bernama alice membalas senyuman gadis itu. Lydia segera membawa bayi itu memasuki apartemen miliknya, tanpa berpikir jika esok hari entah apa yg harus lydia lakukan, untuk bisa menyakinkan warga di komplek ini agar tidak mengusir dirinya yg memiliki seorang bayi tapi tanpa suami. tbc,
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD