3. w************n!!!

1170 Words
Aku tidak pernah memikirkan jika ulahku ini dapat membuat diriku di usir, andai aku menyadarinya tadi mungkin aku akan tetap berada di apartemen yg selama ini menjadi tempat tinggalku. *** Saat ini lydia dan baby alice baru saja turun dari angkutan umum, lydia merasa sedikit kesusahan karna dirinya membawa banyak barang, apa lagi saat ini lydia tengah menggendong baby alice membuat lydia harus berhati - hati agar tidak terjadi hal yg tidak di inginkan. Maksud lydia Diri nya takut menjatuhkan baby alice karna terlalu banyak membawa barang belanjaan, Tanpa disadari lydia, saat ini banyak para tetangganya tengah menatap dirinya sinis. "Sayang, maafin mama ya, yg buat alice jadi kepanasan,"sesal lydia justru dibalas senyuman dari baby alice seakan tau jika lydia tengah menyapanya. "Hei lydia,"panggil seorang ibu dengan tatapan sinis nya. "Bu ela, selama siang bu,"sapa lydia tanpa menyadari jika tatapan bu ela dan ibu - ibu lainnya, saat ini sangat sinis padanya. "Aku gak habis pikir, ternyata gadis yg aku anggap gadis baik - baik ternyata adalah w************n,"ujar ibu ela dengan tatapan sinis membuat tubuh lydia menegang. "Mak...sud bu e....." "Gak usah panggil nama saya, saya jijik jika di panggil oleh w************n seperti dirimu lydia, sebaiknya kau segera pergi dari apartemen ini, dasar w************n tidak tau MALU,"ujar bu ela sambil mendorong kasar tubuh lydia, membuat tubuh mungil lydia hampir terjungkal jika lydia tidak mengingat ada baby alice dalam gendongan saat ini. "Alice kau tidak apa - apa sayang,"tanya lydia khawatir. Melihat lydia yg sangat khawatir membuat para tetangga semakin menatap jijik pada sosok lydia. "Kau sangat menjijikkan lydia, selama ini kami menganggap dirimu adalah gadis baik - baik ternyata kau adalah w************n yg hamil diluar nikah,"teriak ibu - ibu lainnya. "Bu, saya bisa menjelaskan jika alice hanya ba...."?ucapan lydia harus terhenti karna mengingat surat yg ia baca kemarin membuat lydia bungkam. "Hanya apa, lydia, kau masih tidak ingin mengaku. Kau benar - benar membuat aib di lingkungan ini lydia, sebaiknya kau segera pergi dari tempat ini atau kami akan mengusirmu, kau adalah wanita kotor dan tidak sepantasnya berada di tempat INI,"teriak para tetangga sinis. "Bu, tapi saya harus tinggal di....Aarrghhh sakit bu, ampun,"teriak lydia saat rambut panjangnya di tarik dari belakang membuat wajah lydia mendongak menahan sakit. "Di tempat ini tidak seorang pun yg mau menerima w************n SEPERTI DIRIMU. Pergi atau kau akan menerima siksaan yg lebih dari ini, w************n tidak pantas berada di tempat ini, karna bisa saja suami - suami kami. Tergoda oleh mu, apa lagi di tempat ini ada w************n seperti DIRIMU,"bentak ibu ela mendorong kuat tubuh mungil lydia hingga tubuh lydia tersungkur tapi demi tuhan lydia masih mengingat baby alice. "Pergi dari sini w************n, dasar w************n, kau sungguh sangat menjijikkan bawa bayi harammu dari tempat ini," Teriak para tetangga membuat lydia terisak sungguh dirinya menahan sakit saat ini, pergelangan tangannya tergores membuat pergelangan tangannya sedikit lecet dan berdarah. "Hiks....hiks, bu tolong jangan usir saya. Saya mau tinggal dimana, kasian bayi saya,"lirih lydia memohon. "Kau sungguh tidak tau diri lydia, sudah ketahuan masih berani meminta tolong, dasar wanita menjijikkan pergi dari sini, karna kami tidak mau lingkungan kami tercemar karna ada w************n seperti dirimu. Sana PERGI," "Hiks....hiks,"lydia terisak sambil membawa barang - barang miliknya dan baby alice menuju apartemen yg ia sewa sejak 2 tahun yg lalu, "Maafkan mama ya sayang, kau hampir terluka karna mama hiks...hiks,"lirih lydia sambil terisak. Lydia segera membuka pintu apartemen miliknya, baru saja lydia ingin masuk suara seseorang membuat lydia menghentikan niatnya. "Hei lydia, aku tidak menyangka jika selama ini aku menyewakan apartemen kepada wanita seperti dirimu, sebaiknya kau segera tinggalkan apartemenku karna aku tidak mau apartemenku di kotori oleh w************n seperti dirimu, CEPAT KAU TINGGALKAN APARTEMENKU, SEGERA,"teriak bu salma menatap jijik lydia. "Tapi bu salma uang sewaku belum ha....? "Itu bukan urusanku, kau lupa dengan perjanjianku jika kau berbuat ulah kau akan aku usir dan aku tidak peduli jika uang sewa apartemen ini BELUM HABIS, KELUAR DARI APARTEMENKU WANITA SIALAN,"teriak salma. "Oek....oek...oke..." Teriakan salma membuat baby alice tersentak kaget, "Bu salma apa yg anda lakukan, kenapa a..." "Diam, kau yg tidak tau malu cepat tinggalkan apartemenku wanita sialan,"usir salma murka. Membuat hati lydia semakin sakit. "Baik saya akan pergi, tapi beri aku waktu sampai besok pagi karna aku harus mencari apartemen yg baru,"kata lydia. "Baik, aku beri waktu sampai besok jika kau masih disini aku tidak senggang - senggang akan mengusirmu dengan caraku sendiri,"ancam salma sambil melangkah pergi membuat lydia memeluk sayang baby alice yg masih sesenggukan karna teriakan bu salma tadi. "Hiks....hiks, maafkan mama ya sayang, gara - gara mama kau sampai menangis,"lirih lydia memeluk sayang alice sambil memasuki apartemen miliknya. Tanpa disadari lydia jika seseorang tengah menatap dirinya dari kejauhan dan pergi setelah lydia masuk kedalam apartemen itu. Malam hari "Aarrghhh lepaskan putriku tuan, tolong jangan sakiti dia,"mohon seorang wanita paru baya sambil terisak. "Ibu, tolong bu, hiks....hiks,"isak tangis seorang gadis remaja. "Sudah aku katakan jangan pernah bermain - main denganku,"kata seorang pria dengan tatapan setajam silet mencengkeram kasar dagu wanita paru baya itu. "Hiks...hiks, apa yg anda mau katakan saja. Tapi tolong jangan sakiti putriku, tolong tuan ampuni kami, sebenarnya apa salah kami,"tanya wanita tua itu. Membuat pria muda itu tersenyum miring. "Kau bertanya apa kesalahanmu, kau telah berani mengusir lydia dan putrinya dari apartemen yg ia sewa darimu. Padahal dia sudah membayar uang sewa apartemen itu dan kau berani MENGUSIRNYA,"bentak pria itu kepada wanita tua yg tidak lain adalah salma membuat salma tersentak kaget. Salma menahan rasa takut melihat cara tatap pria itu padanya dan bukan hanya itu saja, putri nya saat ini berada di dalam cengkeraman dua orang pria yg berpakaian serba hitam yg salma tau adalah orang - orang dari pria yg saat ini tengah menatap dirinya penuh kebencian. "Memangnya apa hubungan tuan dengan wanita mu...." "Dia TIDAK MURAHAN SIALAN,"bentak pria yg tidak lain adalah raymond sambil memainkan pisau kecil di wajah salma membuat salma bergetar karna rasa takutnya saat ini,"aku rasa wajah tua mu ini perlu diberi sedikit bekas agar terlihat lebih menyedihkan dari pada yg sekarang,"ujar raymond dengan wajah menahan amarahnya saat ini. "Dan aku rasa putrimu bisa aku berikan kepada para bawahanku, setidaknya mereka bisa bersenang - senang malam ini. Putrimu cukup cantik nyonya dan aku rasa anak buahku sangat menyukai putrimu ini,"kata raymond sambil tertawa jahat membuat salma menggeleng. "Ja....ngan tuan, sa...ya mohon tolong ampuni saya dan putri saya, saya janji akan melakukan apa pun yg anda inginkan,"mohon salma dengan air mata menyedihkan miliknya. "Aku tidak butuh permintaan maaf mu, kau dan para tetangga sialanmu itu harus bernasib sama dengan apa yg kau alami saat ini nyonya,"desis raymond,"kalian aku persilakan untuk menikmati tubuh gadis itu, aku mengizinkan kalian untuk bersenang - senang malam ini,"kata raymond sambil terkekeh, diri nya berjalan dan duduk disisi sofa sambil mengangkat kedua kakinya di atas meja membuat salma bergetar karna rasa takut. "Tolong tuan jangan lakukan itu aku mohon ampuni aku, bahkan aku akan melakukan apa pun, asal putriku tidak kau sakiti,"ujar salma sambil terisak dan memohon ampun membuat raymond tersenyum miring saat ini. tbc,
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD