Marah

1136 Words

Maaf ya belum bisa dobel up. Masih sibuk sama kerjaan riweh hiks :'( ___________ Za berusaha mendorong kuat-kuat d**a El. Namun, kekuatannya tidak sebanding dengan tubuh besar El. Za baru bebas setelah El melepas pelukannya. "Bagaimana? Apa ciumanku lumayan untuk ukuran gay?" El menyeringai. "Dasar berengsek!" Za mengambil bantal sofa dan memukul ke badan El berkali-kali. "Lagi-lagi asal sosor. Mulut kamu nggak pernah sekolah atau bagaimana? Bisa-bisanya kamu—" Za masih memukul El secara membabi buta. "Astaga, Za. Hentikan. Aku cuma mau membuktikan apa aku ini beneran gay." El masih menyilangkan kedua lengan, menjadikan tameng dari pukulan Za. "Kurang ajar. Memangnya aku cewek bodoh. Aku bukan anak kemarin sore, aku juga pernah ciuman tapi nggak ada yang pernah menciumku seperti i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD