Pesta berlangsung dengan aman terkendali bagi Alena, meski jelas kecemasan yang belum sepenuhnya hilang. Alena tenggelam dalam dunia yang ada di kepalanya hingga mengabaikan Rudolf. “Kau baik-baik saja?” Pertanyaan yang terdengar begitu pelan, bagai bisikan dan keduanya tak saling bertatapan. Keduanya seolah sepakat untuk tidak menampakkan kebenaran. Rudolf mengenggam telapak tangan Alena, menautkan jemari mereka untuk saling bersilang di bawah meja. Tak ada seorang pun yang menyadari kehadiran Alena selain Enrique, begitu juga dengan Kate dan Nolan yang memperhatikan keduanya dari kejauhan. “Tanganmu terasa dingin, Sayang. Aku tahu kau tidak sedang baik-baik saja. Maafkan aku. Kita akan segera pergi dari tempat terkutuk ini setelah kita bicara dengan Andrea.” Alena masih menatap ke d

