Dua Dini Hari

803 Words

Jam yang tergantung di dinding sudah menunjukkan pukul dua dini hari, di mana biasanya semua orang telah tertidur lelap dan mengarungi alam mimpinya. Tetapi berbeda dengan Dea. Wanita itu saat ini malah masih terjaga dari tidurnya, walaupun beberapa kali ya nampak menguap dan kedua matanya pun tampak sudah memerah menahan kantuk yang terus menggodanya tuk memejamkan mata. Pikiran wanita itu saat ini melayang entah ke mana, kedua matanya pun hanya menatap kosong ke arah Bagas yang tengah terlelap dengan nyenyak di atas sofa. Ranjang rumah sakit yang kecil membatasi pergerakan Dea, membuat wanita itu sesekali meringis karena selang infusnya yang tertarik ataupun tersangkut pada besi. "Aku ingin keluar dari sini. Bukankah aku sudah tak diperlukan lagi di sini? Kak Calya telah tiada, dan Kak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD