San Antonia Cafe, New York. -10:30 pm. "Langsung ke intinya saja." "Kenapa terburu-buru? Kita bahkan belum menikmati makanannya." "Aku ke sini bukan untuk berbasa-basi denganmu." "Jadi, kenapa kau setuju?" Amanda menyeringai penuh kemenangan. "Ayolah, Ace. Apa salahnya berada di pihakku?" Suasana di cafe malam itu tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa meja yang terisi oleh pelanggan yang dominannya adalah sepasang kekasih. Amanda dan Ace sengaja duduk di sudut cafe untuk menghindari bocornya pembicaraan mereka ke publik. "Aku tidak berminat dengan apapun yang kau tawarkan," kata Ace singkat. Namun gadis berambut brunette yang mengecat ujung rambutnya dengan highlight merah itu kembali tersenyum. Ia memotong hidangan steak yang disajikan pramusaji sejak tadi dengan santai. "Kau tah

