Part 1

887 Words
Cahaya matahari menyusup masuk ke dalam kamar seorang gadis cantik yang terlihat baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Gadis itu pergi ke meja riasnya, mengeringkan rambut hitam legam sebahunya dengan bantuan handuk. Selesai kegiatan mengeringkan rambutnya, di sisirnya rambut sebahunya. Tanpa memberikan polesan apa pun di wajahnya, ia langsung beranjak ke arah lemari besar berwarna pink yang terletak di sudut ruangan. Dibukanya lemari tersebut dengan sidik jari. Terlihat lah kumpulan senjata-senjata yang dapat membuat orang kehilangan nyawa dalam sekejap mata. Sangat menipu mata tampilan lemarinya. Siapa yang akan menyangka jika di dalamnya terdapat senjata bukan pakaian-pakaian indah dan sexy?! Pistol berjajar di dalam lemari dengan rapi. Pertama, Colt 1911.  Senjata yang dibuat oleh pengrajin pistol kenamaan bernama John Browning. Colt 1911 berisi 7 buah peluru dan setiap satu butirnya bisa dimuntahkan dengan kecepatan 1.225 kaki per detik. Kedua, Glock 20. Begitu ringan dan tipis tapi mematikan. Glock 20 dibuat dengan bahan berkualitas. Misalnya penggunaan bahan polymer yang dikatakan mampu mengurangi hentakan yang ditimbulkan. Glock 20 mampu memuat 15 peluru 10 mm yang masing-masingnya mampu dilontarkan hingga kecepatan 1.600 kaki per detik. Ketiga, Ruger Super RedHawk 454 Casull. Kecepatan peluru bisa mencapai 1.900 kaki per detik. Ruger Super RedHawk dilengkapi dengan lensa bidik yang membuatnya mampu meletuskan peluru dengan sangat akurat. Kombinasi akurasi dan kecepatan ini disempurnakan dengan deretan peluru sebesar 240 gram. Keempat, Desert Eagle. Senjata buatan Israel ini sudah mempunyai pamor mendunia akan kemampuan mematikannya. Pistol ini mampu membuat objeknya tertusuk dan meledak. Hanya memuat 7 peluru saja, padahal pistol biasanya mampu memuat 15 bahkan 20. Dan masih banyak lagi pistol lainnya yang memiliki daya mematikan yang gila. Jangan tanya darimana gadis itu bisa mengoleksi semuanya. Dia mafia dan tentu kalian tahu bagaimana caranya mafia bisa mendapatkan barang-barang berbahaya seperti itu. Tangan kecilnya yang terlihat rapuh mengambil beberapa pistol. Tangannya memang terlihat kecil dan rapuh tapi siapa sangka tangannya tersebut telah berhasil merenggut ratusan nyawa. "AZNI!!" "Kenapa, huh? Tanpa berteriak pun, aku bisa mendengar panggilanmu." Kesal gadis cantik itu seraya memasukkan semua peralatan yang selalu dibawanya kemana-mana. Apalagi kalau bukan pistol dan kawan-kawan. Menjadi seorang mafia memang harus siap kapan saja karena musuh bisa menyerang sewaktu-waktu. "Ayo cepat!! Aku sudah tidak sabar menjelajahi alam bawah laut lagi!!" "Dasar Fadila tidak sabaran!!" "Iya dong. Terakhir kali kita menjelajahi alam bawah laut kan tiga bulan yang lalu." "Iya, cerewet. Aku sudah selesai nih." Azni menyandang tasnya seraya menghampiri Fadila yang berkacak pinggang. Mereka keluar dari markas dengan langkah lebar. "Oh ya, Siti, Shindy, dan Stev sudah siap 'kan?" Ketiga orang yang disebutkan Azni tersebut adalah rekannya. "Udah. Malah mereka udah nungguin di dalam mobil. Kau sih, lama!" Azni hanya mengendikkan bahunya tak peduli. Mereka berdua masuk ke dalam mobil yang akan dikendarai oleh Stev ke laut. Di dalam mobil dipenuhi oleh celotehan mereka. Meski mereka mafia, mereka tetap lah seperti manusia pada umumnya. Membutuhkan liburan dan teman mengobrol. "Gaes, entah kenapa aku punya firasat yang buruk sekarang." Ujar Siti tiba-tiba. "Mungkin hanya perasaan aja kali." Sahut Shindy. "Tapi biasanya firasat burukku selalu terjadi loh." Azni menyela dengan cepat. "Biarin aja sih. Meski pun nanti ada kejadian buruk yang menimpa kita, yang harus kita lakukan adalah seperti biasa. Bertahan dan menghancurkan." "Benar yang dikatakan Azni. Bukan kah hidup kita selama ini dikelilingi bahaya?" kekeh Fadila. "Yap. Padahal umur kita masih 19 tahun tapi hidup kita selalu dikelilingi bahaya," kata Stev yang terus fokus menyetir. Hanya membutuhkan waktu 20 menit mereka akhirnya sampai di laut. Mereka menaiki kapal dan memakai perlengkapan berenang mereka di sana. Lalu, mereka menyebur ke dalam laut. Air laut yang begitu jernih membuat Azni dapat melihat segalanya dengan jelas. Terumbu karang terlihat begitu indah. Ikan-ikan kecil dan lucu berenang di sekitar sana. Terlalu asik menikmati keindahan laut, Azni tidak sadar telah berenang semakin jauh bersama Fadila. Mereka berdua terkejut kala mendengar desiran aneh. Saling bertukar pandang seolah bisa berkomunikasi lewat sana. Mereka mengangguk dan berenang untuk mencari tempat yang aman tapi kalah cepat dari seekor ikan besar yang tiba-tiba menghadang mereka. Azni dan Fadila mengeluarkan pistol mereka bersamaan dan menembak ikan hiu itu. Bukannya tumbang, ikan hiu tersebut malah semakin menggila dan berenang dengan cepat ke arah mereka. Azni yang tahu tidak akan bisa mengelak lagi segera mendorong Fadila sekuat tenaga ke samping hingga terdorong cukup jauh. Sedangkan dirinya sendiri langsung disantap hiu. Gigi ikan hiu yang begitu runcing dan tajam mengoyak tubuhnya tanpa ampun. Untuk terakhir kalinya, Azni menatap Fadila dengan tatapan tak berdayanya dan menyuruh gadis itu pergi lewat gerakan tangan. Selanjutnya... Semuanya begitu gelap dan hampa. Namun, tiba-tiba rohnya terasa tertarik oleh tangan tak kasat mata. Berusaha meronta tapi apa lah daya. Ia tidak berdaya sama sekali. Desiran aneh berdengung di telinganya hingga desiran itu menghilang dan digantikan dengan suara heboh para manusia. Meski matanya terasa berat untuk dibuka, ia tetap memaksa membuka matanya. Menatap langit-langit ruangan yang begitu polos. Suara teriakan orang di sampingnya membuatnya segera menoleh. Seorang pria berpakaian ala jaman kerajaan menatapnya dengan tatapan melotot. "Permaisuri.. Anda terbangun kembali?" Suara orang itu terdengar begitu tidak percaya dan linglung. "Cepat beritahukan yang mulia bahwa permaisuri hidup kembali!!!" "Suatu keajaiban dari dewa." Untuk sesaat, Azni masih mencerna apa yang terjadi padanya. Kala kilasan, kenangan, dan memori hidup yang bukan merupakan miliknya diterimanya, akhirnya ia sadar sepenuhnya dengan apa yang terjadi pada dirinya. Hanya saja, akibat terlalu syok, ia kembali pingsan. -Tbc-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD