Chapter 3

1483 Words
Keyra kembali ke mansionnya setelah tiga hari menginap di apartemen Bastian. Keyra memiliki mansion di Jakarta, sebenarnya mansionnya tak terlalu jauh dari apartemen Bastian. Namun, Keyra terkadang malas pulang. Bukan tanpa alasan Keyra malas pulang, mansionnya menjadi neraka akhir-akhir ini. Saat pulang ke mansion, Keyra akan selalu disuguhkan dengan perempuan-perempuan muda yang gonta-ganti masuk ke kamar Daddynya. Yah, Daddy Keyra yang bernama Reginald memang memiliki hobby meniduri perempuan-perempuan muda. Mommy Keyra sudah meninggal sejak Keyra masih berusia 5 tahun. Setelah Mommynya meninggal, Daddy Reginald menikah dengan seorang wanita luar biasa. Wanita itu benar-benar baik, ia mengasuh empat anak Reginald dengan penuh cinta. Namun, Daddy Reginald justru meninggalkan wanita berhati malaikat itu untuk perempuan muda. Setelah itu, Daddy Reginald semakin sering bergonta-ganti perempuan. Keyra baru masuk ke dalam mansionnya dan sudah menemukan seorang perempuan muda yang mungkin seumuran dengannya duduk dengan santainya di ruang keluarga.  “Hey, who are you?” teriak perempuan yang hanya memakai bathrobe itu.  Keyra melirik sekilas lalu menaiki tangga menuju kamarnya tanpa menjawab pertanyaan perempuan itu. “Hey, apa loe juga perempuan bayaran Om Reginald?”  Langkah Keyra terhenti seketika. Keyra berbalik dan menatap perempuan itu dengan tatapan tajam.  “Jika loe perempuan gak bener, gak usah nyama-nyamain diri loe yang rendahan sama gue.”  Perempuan itu tertawa. “Apa bedanya loe sama gue huh, kita sama-sama dibayar kan?” Keyra kembali turun dan PLAAKK. Sebuah tamparan mendarat di pipi perempuan itu.  “Apa-apaan ini Key?” suara Daddy Reginald membuat Keyra dan perempuan itu berbalik ke sumber suara.  “Om, perempuan ini menamparku. Sakiiitt Om, saaakit banget Om…”  Perempuan itu langsung menghampiri Daddy Reginald dan merengek sambil memeluk Daddy Reginald. “Key, apa Daddy pernah mengajarimu untuk bersikap kasar seperti ini?”  Perempuan bayaran Daddy Reginald langsung menegang seketika. Keyra tertawa mengejek.  “Mengajari Daddy bilang? Ah Daddy mengajariku untuk mengikuti gaya hidup Daddy dengan melakukan s*x bebas bukan?” “Jaga bicaramu Key.”  Keyra tertawa lagi. “Bukankah memang itu yang Daddy lakukan? Tiap kali Daddy pulang, Daddy selalu membawa perempuan bayaran ke mansion ini. Kali ini perempuan sialan itu yang Daddy bawa kemari, WOW ini sungguh pelajaran berharga Daddy.”  PLAAKK, sebuah tamparan keras mendarat di pipi Keyra. Keyra menatap Daddy Reginald dengan senyuman sinis.  “Another lesson Daddy”  Keyra berbalik dan naik ke kamarnya dengan terburu-buru. Pertama kalinya dalam 22 tahun ia hidup ketika Keyra ditampar oleh Daddynya sendiri. Air mata Keyra mengalir begitu saja, sungguh hancur hatinya mendapatkan tamparan itu. Keyra membereskan pakaiannya dan memasukkannya ke dalam koper. Semua barang-barang penting dan surat-surat penting ia masukkan ke dalam kopernya. Keyra tidak ingin lagi kembali ke mansion orang tuanya. Keyra pernah berjanji pada Mamanya untuk menjaga Daddynya. Namun, Keyra menyerah, ia tidak tahan lagi dengan perbuatan Daddynya. Keyra menarik kopernya keluar dari mansionnya. Air matanya berjatuhan, ada ribuan kenangan di mansion itu. Sayang sekali, kini kenangan itu ternoda dengan perbuatan b***t Daddy Reginald. Tangan Keyra masih gemetaran saat ia mengemudikan mobilnya menuju apartemen Bastian. Berkali-kali Keyra menghubungi Bastian, namun Bastian tidak menjawabnya. Keyra benar-benar membutuhkan Bastian saat ini. Keyra bahkan mulai tidak bisa menyetir dengan baik karena air matanya tak berhenti meluruh. Pandangannya mulai kabur, namun Bastian tetap tak menjawab panggilannya. Akhirnya Keyra meminggirkan mobilnya dan menangis sejadi-jadinya di dalam mobil. Keyra tak pernah menyangka bahwa Daddy yang ia bangga-banggakan akan menjadi semengerikan itu. Bahkan bagaimanapun bejatnya perbuatan Daddy Reginald, Keyra masih bertahan di Jakarta karena ingin menjaga Daddynya. Namun, kini ia menyerah setelah Daddynya menamparnya. Setelah menenangkan diri sekitar 10 menit, Keyra kembali melajukan mobilnya menuju apartemen Bastian. Keyra memasukkan kode akses pintu dan menarik kopernya memasuki apartemen Bastian. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah dan bagai disambar petir, Keyra dihadapkan pada pemandangan memilukan. Keyra jatuh begitu saja, kakinya lemas, otaknya lumpuh, sementara hatinya hancur sehancur-hancurnya. Bahkan seluruh tulang-tulang Keyra remuk menyaksikan perbuatan Bastian. Seorang perempuan muda tanpa sehelai benangpun duduk di pangkuan Bastian. Bukan hanya duduk, lebih tepatnya sedang menggoyangkan tubuhnya ke atas dan ke bawah saat Keyra masuk ke apartemen itu. “b******k loe Bas”  Keyra mengumpulkan segenap tenaganya dan menarik kopernya keluar dari apartemen Bastian. Dengan pandangan tak jelas karena air matanya yang tak henti-hentinya mengalir, Keyra mengemudikan mobilnya sekencang mungkin, arahnya tak jelas. Keyra hanya ingin pergi dari dunia ini. Kemanapun, dimana tak ada seorangpun yang bisa menyakitinya lagi. Mobil Keyra menabrak pembatas jalan, tabrakannya tak begitu parah. Keyra hanya terluka sedikit di dahinya. Dahinya memar dan bukan itu yang penting saat ini. Memar di dahinya tak sebanding dengan luka di hati Keyra. Disakiti oleh dua laki-laki yang ia cintai dalam waktu yang bersamaan, sungguh luar biasa takdir dalam mempermainkan hidupnya. Keyra menyetop taxi lalu membawa kopernya. Keyra membiarkan mobilnya begitu saja, ia meminta sopir taxi itu mengantarnya ke bandara. Sepanjang jalan Keyra menangis. “Kenapa loe bilang loe sayang sama gue Bas? Tapi, loe juga yang nyakitin gue. Loe jahat banget sama gue.” Keyra mengusap air matanya dengan kasar. “Cih, semua laki-laki sama aja. b******k” batin Keyra. **** Bastian pulang dari kantor lebih awal dari biasanya, jam yang melingkar di tangannya bahkan baru menunjukkan pukul 10.30 pagi. Bastian tidak bisa fokus sejak pagi, alasannya karena gairahnya semalam tak berhasil ia tuntaskan. Saat pagi, ia malah harus kembali memerangi dirinya saat Keyra memeluknya tanpa pikir panjang. Pagi tadi, Keyra bahkan hanya memakai baju kaos tanpa dalaman lalu memeluk Bastian dengan erat dari belakang. Jelas saja, Bastian tidak bisa fokus. Padahal ia memiliki banyak pekerjaan. Bastian adalah pewaris tunggal dari JB Group. Perusahaan kontraktor terbesar di Indonesia yang telah memiliki cabang di beberapa negara. Bastian sampai di apartemennya setelah menghubungi seseorang untuk memuaskan hasrat seksualnya. Bastian memang biasanya menyalurkan gairahnya dengan meniduri perempuan bayaran. Bastian tidak terlalu sering melakukannya, ia hanya melakukannya saat ia benar-benar frustasi dengan Keyra. Sebenarnya Bastian hanya menginginkan Keyra, namun gadis itu terus menolaknya. Bastian sebenarnya paham dengan alasan Keyra. Bastian juga tidak pernah memaksa Keyra secara berlebihan, hanya saja terkadang ia frustasi juga. Seorang perempuan sexy masuk ke apartemen Bastian. Bastian sebenarnya menyesalkan tindakannya, biasanya ia melakukannya di hotel. Namun, kali ini ia membawa perempuan asing ke apartemennya. Bastian tentu saja merasa tak nyaman jika harus melakukannya di apartemennya. Tempat itu memiliki banyak kenangan indah antara ia dan Keyra. Pagi ini Keyra pamit padanya dan ingin pulang ke mansionnya. Jadi, Bastian merasa setidaknya ia aman kali ini. Toh, biasanya Keyra menginap di mansionnya paling tidak satu atau dua malam lalu kembali lagi padanya. Bastian juga sedang malas ke hotel dan melakukan check-in, karena itu ia akhirnya membawa perempuan bayarannya ke apartemennya. Toh, setelah ia mendapatkan kepuasannya, Bastian akan kembali ke kantor untuk bekerja. Baru saja Bastian memulai aktivitasnya, ponselnya yang ia letakkan di atas meja bergetar. Ponselnya memang sudah ia atur dalam mode diam. Bastian melirik sekilas dan melihat nama Keyra muncul di layar. Untuk sesaat Bastian merasa bersalah pada gadis itu. Namun, akhirnya Bastian kalah dengan nafsunya sendiri. Perempuan bayarannya sangat lihai hingga mau tak mau Bastian melepaskan pandangannya dari layar ponselnya. Yang dipikirkan Bastian saat ini hanyalah menyalurkan hasratnya yang sudah sangat mengganggunya. Setelah itu, ia akan menghubungi Keyra. Bastian melakukan permaiannya di sofa ruang tamu. Ia tidak ingin membawa perempuan bayarannya ke kamar. Menurutnya, kamar tetaplah bagian dari privasinya. Tak sembarang orang yang bisa masuk kesana, kecuali Keyra. Baru beberapa menit Bastian dan perempuan bayarannya bermain dengan posisi woman on top, pintu apartemen terbuka. Keyra muncul di saat yang tidak tepat. Bastian bahkan belum sampai pada pelepasannya, namun ia sudah mendorong perempuan bayarannya dari pangkuannya. Bastian segera merapikan pakaiannya lalu mengejar Keyra. Bastian turun menggunakan tangga karena lift sudah tertutup. Saat Bastian sampai di lantai bawah, ia segera mengemudikan mobilnya. Bastian segera melacak ponsel Keyra untuk mengikuti jejak gadis itu. Untung saja Bastian sudah memasang aplikasi pelacak di ponsel Keyra sejak waktu yang lama. Tujuannya bukan untuk hal-hal buruk, ia hanya ingin memastikan bahwa Keyra berada dalam pengawasannya. Baru beberapa menit Bastian berkendara mengikuti jejak di ponsel Keyra, namun arahnya sudah error. Artinya, ponsel Keyra mati. Bastian membanting stir mobilnya karena kesal. Bastian akhirnya menuju lokasi terakhir ponsel Keyra sebelum ponsel gadis itu mati. Saat sampai di lokasi tersebut, Bastian mendapati mobil Keyra menabrak pembatas jalan. Pikiran Bastian berkecamuk mendapati mobil Keyra dalam keadaan menabrak pembatas jalan. Bastian bahkan sudah mulai berpikiran macam-macam mengira bahwa Keyra terluka parah. Bastian menanyai orang-orang di lokasi kejadian, namun orang-orang tak begitu yakin kemana pengendara mobil tersebut. Bastian melihat ke sekeliling dan mendapati kamera CCTV. Akhirnya Bastian meminta bantuan asistennya untuk mengecek CCTV itu. Bastian tak bisa tinggal diam begitu saja, ia menghubungi sahabat-sahabatnya, lebih banyak orang yang bergerak akan semakin cepat ia bisa menemukan Keyra. Bastian mengecek rumah sakit terdekat namun tak ada Keyra di rumah sakit manapun. Ponsel Bastian bergetar tanda pesan masuk. Sebuah video CCTV yang menunjukkan Keyra keluar dari mobilnya sambil menarik kopernya dan masuk ke dalam taxi. Bastian kembali menghubungi asistennya untuk mengecek nomor plat taxi itu agar ia bisa melacak keberadaan Keyra. ****    
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD