"Baiklah, ayo kita mulai lagi." Setelah Semesta menyemangati dirinya sendiri, ia pun memfokuskan pikiran dan juga memusatkan spiritnya khusus pada kedua matanya agar ia dapat melihat apa yang ingin ia lihat. Ketika fokus telah ia dapatkan dan tekanan spiritnya pun telah stabil, Semesta lantas mulai menggunakan kekuatan mata sihirnya. Dengan sekuat tenaga ia memaksakan dirinya sendiri untuk bisa melihat dimensi asing atau dunia aneh yang pernah dilihatnya tempo hari. Namun, bukannya dunia aneh yang ia lihat, malah rasa sakit yang ia rasakan di kedua matanya. "Argh! Kenapa sulit sekali sih?!" Anak itu terlihat agak kesal. "Aku harus mencobanya lagi!" Semesta kembali menggunakan mata sihirnya. Ia sangat berambisi sehingga memaksakan spiritnya. Ia benar-benar memfokuskan aliran spirit di

