18

975 Words

Jam delapan, Gea sudah siap berangkat kerja. Dia sudah berada di luar gedung, menunggu jemputan Reno. Gea berdiri di pinggir jalan. Entah kenapa, dia tak bisa setenang seperti hari-hari ke belakang. Sekarang, dia merasa gugup. Apakah Reno akan memperlakukannya dengan lembut lagi seperti semalam? Ah, membayangkannya saja membuat pipi Gea merona merah. Dia memang mudah luluh jika berhadapan dengan laki-laki yang lembut dan penuh perhatian. Sepuluh menit menunggu, Reno masih belum datang. Gea jadi panik karena dia sudah terlambat ke kantor. Melihat ke jalanan, berharap mobil Reno segera datang menjemputnya. Beberapa saat kemudian, ponselnya berbunyi. Gea mengambilnya dan melihat nama si penelepon. Ternyata itu adalah Reno! Penasaran, Gea pun mengangkat teleponnya. "Ha-" "Kamu di mana? Ini

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD