20 - Gilbert dan Emily

1750 Words

“He’d used the amulet to read my thoughts again. I pictured smacking him in the face.” – Priya Ardis, Ever My Merlin *** Emily terpaku. Matanya mengerjap berkali-kali. Gilbert masih dengan wajah seriusnya. Mereka tidak ada yang membuka mulut. Hingga akhirnya Gilbert mengambil langkah mendekati Emily dan meraih kedua tangannya.. [Sekarang bagaimana? Aku tak tau harus berkata apa! Oh, otak berpikirlah! Bagaimana ini], batin Emily berkecamuk. “B-bukan j-jangan salah paham, kita ditengah keramaian, sebaiknya menepi dulu,” kata Gilbert dengan sedikit gugup. Begitu mereka menepi, keadaan kembali hening. Emily masih menundukkan wajah, tak berani menatap wajah Gilbert yang masih dengan intens menyiratkan perasaannya. [Jadi, haruskah aku menerimanya? Menolaknya? Atau meminta waktu? Gila. Aku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD