“Kamu meremehkan Mama?” Linda menatap anaknya kesal. “Mama sering mengobrol dengan ibunya. Lalu, Mama juga sudah bertemu dengan Poni 3 kali terhitung hari ini. Menurut Mama, Poni terlihat seperti ibunya yang hangat.” Ansel hanya diam tidak lagi menanggapi ucapan Linda. Jika Ansel mengatakan bagaimana pecicilannya Poni, mungkin ibunya tidak akan percaya. Pintu lift terbuka dan Linda masuk ke dalam. Menatap anaknya, Linda tersenyum lebar. “Setelah ini, jangan lagi menyembunyikan pacarmu, oke?” Ansel memiliki raut wajah sedikit bingung. Pacar apa? “Ajak Poni untuk makan malam di rumah kita minggu depan.” Tunggu dulu, apakah ibunya salah mengira jika Poni sebagai pacarnya. Ansel hendak berbicara untuk meluruskan kesalah pahaman ibunya namun pintu lift sudah bergeser tertutup. Alhasil,

