FFY | S1 - Chapter 33

1161 Words

“Tidak.” “Apa?!” Poni menatap Ansel dengan frustasi. Dia masih ditolak...?! “Ini hanya ulangan semester ganjil. Lagi pula, kelas 12 sudah tidak ada waktu mengurusi juniornya.” Alasan apaan itu? Haishh! Poni bersandar di dinding lift dengan sedih. Kepalanya menunduk dan bibirnya mengerucut terlihat cemberut. “Padahal kan lebih asik kalau belajar bersama. Poni bisa lebih semangat belajarnya.” “Belajar sendiri.” “Poni bukan anak yang pintar. Untuk soal sulit mana mungkin Poni paham...” “Panggil tutor les.” “Orang asing...” “Belajar sama orang tuamu.” “Mereka sibuk...” “Sama teman—” “Semua teman Poni pakai guru les.” “Lalu, jangan belajar saja.” Poni segera mendongak melihat Ansel. Wajahnya terlihat ingin menangis. Dia kembali menunduk dan menghembuskan nafas panjang. “Ya sudahl

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD