9. Pergilah

1120 Words

Kesedihan menjadi topik dari segala masalah. Entah ini karma atau memang ini adalah takdir. ***** Saat ini Kavin tengah duduk di ruang tamu, sambil menatap putra kecilnya Vino yang hanya diam sambil menatap kosong mansion mewah miliknya. Membuat hati Kavin semakin sakit mengingat ketidakberdayaan putranya saat ini. Bagaimana Kavin tidak merasakan rasa sakit secara perlahan - lahan, putranya mulai melupakannya. YA, mulai melupakan dirinya. Membuat Kavin lebih memilih membawa pekerjaan kantor ke mansionnya, semata - mata ingin menatap wajah putranya sepuas hatinya. Sebelum.... Kavin menggelengkan kepalanya seakan tidak mau menerima keadaan yang sebentar lagi akan Kavin rasakan. "Vino, kau masih mengingat Daddy Sayang?" Tanya Kavin sambil tersenyum kecut jarangkan mengingat dirinya. Pang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD