Fana

1438 Words

Gelap, kegelapan yang menyembunyikan, melindungi dengan penuh kehangatan, dan kedamaian. Seakan, bagai berada di dalam pelukan seorang Ibu. Ah bukan, perasaan ini lebih tepat kalau dikatakan sebagai perasaan sesosok janin dalam rahim. Kegelapan yang tidak membekukan, tapi melindungi. Rasanya terlalu nyaman bahkan melenakan, membuat lupa akan masa lalu yang terpatri di dalam kepala. Dan juga membuat diri tidak waspada terhadap masa depan. Kubuka kedua mataku dengan perlahan, langit-langit hitam di hadapan mataku perlahan membentuk sebuah batu-batu raksasa yang tergantung di atas kepala. Teringat pelajaran IPA sekolah dasar, Aku segera menyadari bahwa benda itu adalah stalaktit-batuan kapur nyaris lancip yang tergantung di langit-langit gua. Begitu seluruh kesadaranku kembali, semua inga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD