Titisan Ratu Laut Selatan

1877 Words

POV Aji Saputra Rumah yang kini kutempati memiliki banyak sekali kenangan, rumah ini mungkin banyak berubah. Namun meskipun begitu, rumah ini tetaplah milikku, dan kenangan-kenangan itu akan selalu tersimpan dalam diriku. "Kakak benar-benar akan menelpon Ibu?" Kuanggukkan kepalaku sambil berdiri di depan telepon kabel buatan jepang sambil mengangkat gagang teleponnya. Masih belum dijawab, dan Aku benci menunggu. Aya yang sebenarnya ingin tahu apa yang akan kukatakan di telepon lebih memilih untuk mebgobrol bersama Joko dan Lia di ruang tamu, meninggalkanku bersama Ajeng berdua di ruang tengah. "Halo... Selamat Sore Aji..." Suara yang lembut itu terasa bagaikan sembilu, terasa sangat menyakitkan. Mengingat bahwa sudah berbulan-bulan Aku tidak melihat sosok yang pemilik suara indah itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD