"Kamu seharusnya engga usah nganter saya begini, engga enak juga sama sepupu kamu yang harus nunggu di depan gang sana," Januari menoleh ke belakang, menatap mobil hitam mengkilat yang gagal masuk ke dalam gang rumahnya. Anyelir tersenyum kecil, ikut menatap pada bentukan besi besar beroda empat itu, yang di dalamnya ada sepupunya dan juga seorang pria yang jelas Anyelir kenal sebagai guru muda di sekolahnya yang dulu. "Engga apa-apa, lagian hujannya udah reda jadi aku bisa nganter kamu sampai depan rumah. Sayang sekali mobilnya engga bisa masuk," balas Anyelir. Jarak dari gang depan ke rumah Januari tidak begitu jauh, hanya perlu berjalan sedikit dan dia bisa menemukan halaman luas yang merupakan lahan kosong yang terhubung antara satu rumah dengan rumah lainnya. "Iya, dan cuaca jadi

