"Kurasa aku harus kembali sekarang." Ujar Neil pada Arian yang sejak semalam duduk di sebelah kuburan ibunya yang sudah tertumpuk salju. Sambil mengelus kuda miliknya, Neil terus menatap Arian yang sama sekali tidak menunjukan perubahan sikap sejak kemarin. "Berhenti meratapi nasib burukmu. Kurasa kau masih punya teman yang harus kau jaga." Ujar Neil seolah sedang menghibur pemuda itu. "Aku tidak sedang menangisi kematian siapapun di sini," Arian merespon, tanpa sedikit pun keraguan dalam suaranya. Sementara Neil hanya tetap berdiri dengan tangan menggenggam pelana kudanya erat saat Arian berbalik menatap ke arah Neil, "aku hanya sedang berpikir bagaimana caranya membalaskan dendam untuk kematian orang yang terkubur di sini." "Kau ingin membunuh orang yang sudah membunuh ibumu?" Neil

