48 - Tak peduli.

2023 Words

"Om." Tidak ada tanggapan dari Dean. Devina menjauhkan wajahnya dari d**a bidang Dean, kemudian mendongak, menatap Dean yang ternyata sedang melamun. Tangan kanan Devina terulur, membelai dagu Dean yang sedikit berbulu, dan saat itulah Dean tersadar dari lamunannya. Dean menunduk, menatap Devina yang saat ini tersenyum manis padanya. "Jangan menyesalinya, Om." Devina seolah tahu apa yang saat ini ada dalam pikiran Dean. Dean menunduk, mengecup dalam-dalam kening Devina. Dean mencoba untuk tersenyum, tapi tidak bisa. Tatapan kedua mata Dean tidak bisa berbohong. Dean terlihat sekali sangat menyesal. Ya, Dean menyesal, sangat menyesal. Tapi sekarang semuanya sudah terjadi, jadi menyesal pun percuma, tidak akan ada gunanya. Dean menatap lekat wajah Devina, dan Devina juga melakukan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD