BAB 28

1247 Words

   Cancri berjalan memasuki sebuah bangunan besar, ia tersenyum saat para mafioso juga membalas senyumnya dan terlihat seperti biasa. Pria itu memegang permen tangkai di tangannya, ia menjilat permen itu dan bersiul-siul dengan riang. Senyum Cancri membuat beberapa pelayan wanita yang baru saja membereskan mansion milik Nero salah tingkah, mereka jarang sekali melihat Cancri bertingkah imut dengan aura cerah seperti sekarang.     Pria itu berjalan terus, tak peduli seberapa banyak orang-orang terpesona olehnya. Rambutnya di warnai dengan warna hitam pekat, sedangkan tubuhnya mengenakan hanfu berwarna senada. Yah … begitulah Cancri, dia lebih suka mengenakan pakaian aneh daripada jas seperti orang penting kebanyakan.    "Cancri …," panggil seseorang dari arah tangga.     Cancri tersenyu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD