Sumpah Serapah

1011 Words

  Keesokan harinya, aku mendapat kabar bahagia dari Pak Mulyadi. Kondisi Bu Rani dan suami semakin parah. Tubuhnya mendadak kurus, seakan-akan darah dan daging tersedot habis, tersisa kulit menempel di tulang. Mata melotot, mulut terbuka lebar, dan keluar darah dari hidung dan telinganya. Persis seperti apa yang dialami Septian sebelum meninggal dunia.      Aku penasaran dan berniat melihat langsung keadaan mereka. Pak Mulyadi berkata Bu Rani selalu berteriak kesakitan setiap malam. Meminta tolong, memohon agar rasa sakitnya diredakan.       Begitu tiba di ruangan, bau busuk menyeruak tanpa ampun. Aku harus menahan mual selama berada di sini. Bau amis darah bercampur nanah. Perlahan-lahan Tuhan telah menampakkan balasan-Nya.      Aku membuka selimut yang menutupi sebagian tubuh Bu Rani.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD