Kehilangan

1007 Words

    "Kenapa, Sa? Kok kaget gitu mukanya?" tanya Bunda yang tiba-tiba datang. Aku menunjuk Mbak Fika yang terduduk lesu di teras rumah, menunggu kabar tentang suaminya.      "Tadi aku lihat Mbak Fika di situ, deket jenazah si suami. Dia sedih, murung gitu, tapi gak banyak omong," jelasku dengan suara bergetar. Bunda geleng-geleng kepala, dia menarik tanganku menuju suatu tempat. Jauh dari kerumunan warga.       "Nak, sudah beberapa kali ini kamu ngeliat hantu terus. Perasaan dulu gak pernah. Bunda curiga kamu juga diikuti penghuni pabrik itu. Jawab jujur, Nak, sering merasa diawasin gak?" tanya Bunda. Aku meneguk ludah susah payah. Tentang gangguan itu memang nyata adanya.       "Iya, Bunda. Aku sering ngerasa diawasi orang banyak, rame, tapi gak ada apa-apa."      Bunda menghela napas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD