Siska masuk kedalam mobilnya dan ia yang melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak sanggup lagi menahan semua rasa benci dan amarahnya saat ini. Rasanya ia benar-benar akan gila, menghadapi masalah bertubi-tubi dalam hidupnya. Amarahnya memuncak dan rasa benci membuatnya ingin menghancurkan semua hal yang ada di hadapannya saat ini juga ya...ia ingin menghancurkan semua orang yang telah menyakitinya. Panca dan Vely sengaja memanfaatkannya selama ini, ia bahkan menganggap Vely adalah sahabat baiknya. Bodoh...ia merasa ia adalah orang terbodoh yang mau saja dibohongi. "Maafkan aku Mi...Pi...Mbak Senna dan Mas Guntur, hiks...hiks..." tangis penyesalan Siska begitu memilukan dan air matanya telah membasahi pipinya. Siska memilih jalan yang sepi dan mencari tempat apa yang bisa mem

