Pagi yang harusnya terasa semangat malah terasa sebaliknya di rumah Hendra. Pagi ini, sebelum semuanya beraktivitas, Hendra mengumpulkan keempat anak tirinya yang tinggal di rumah. Dia sudah berdiskusi dengan Sarah semalam, tentang apa yang harus dilakukan. Penjelasan Rama kemarin malam rasanya sudah cukup menjadi bukti agar mereka melakukan tindakan. Terlebih pada Radit dan Vina. Vian dan Vino hanya ikut menyaksikan tanpa tahu apa-apa. Mereka adalah orang yang berpikir bahwa selama ini semuanya baik-baik saja. Mereka bahkan tak tahu Vina memiliki rasa iri pada Alisya. "Radit, kamu sudah merenungkan perbuatanmu selama ini?" Hendra bertanya. Radit hanya diam menunduk dengan jari saling meremas. Tentu dia tak menyangka semua ini akan terungkap. "Bukan Ayah ingin pilih kasih, tapi Ayah lebi

