“Eh? Mengakhiri syuting?” Aryo menatap Sena dengan pandangan lurus yang sulit untuk diterjemahkan. Sena tidak tahu itu bentuk dari tatapan marah atau kecewa produser itu. “Iya, Mas. Saya rasa bukannya udah cukup? Selama ini kita udah syuting cukup banyak untuk beberapa episode juga, kan?” “Tapi kalian ini lagi naik, Sen. Yakin mau tamatin acaranya gitu aja?” Aryo berusaha untuk mempertahankan acara yang dipegangnya. Sena tersenyum, tahu benar apa yang ada di kepala produser itu setelah mendengar statement-nya. “Yakin, Mas. Saya ngerti maksud Mas, tapi Mas juga udah denger soal Alle yang dibuntutin penguntit itu, kan? Alle udah banyak kesusahan selama ini. Dia yang nggak suka tampil di depan publik terpaksa tampil depan publik, dan kehidupannya yang private sekarang justru banyak dicamp

