“Lo tahu? Kalau wartawan tahu lo minta gue dateng ke rumah lo kayak gini, mereka pasti pikir sekarang gue terang-terangan nunjukin kalau lo pacar gue. Ya semacam gue ngapel ke rumah lo gitu, kan?” Sena berseloroh begitu turun dari mobil, menggoda Alle yang menghampiri untuk menyambutnya. “Gue nyuruh lo ke sini karena ada yang mau gue sampein sama lo, dan gue mau bilangnya sekalian di depan Ibu, jadi gue nggak perlu ngomong dua kali.” Timpal Alle ketus. Kedua alis Sena bereaksi ketika mendengar penuturan wanita yang berjalan beberapa senti lebih dulu di depannya. “Ngomong sesuatu? Apa? Lo nggak—” “Nggak denger? Gue bilang gue akan bilang di depan lo dan Ibu, biar nggak ada pengulangan.” “Tapi, Al…” “Dan gue nyamperin lo karena gue mau bilang ini, biar nanti di depan Ibu lo nggak perlu

