34. Akhir? Tidak, Ini Awal!

1002 Words

“Kamu gimana? Kamu juga ngerasa sedih?” Alle berinisiatif bertanya. Secara alami Alle memang selalu mendalami perannya jika sudah di depan kamera, kadang Alle bahkan bisa takjub sendiri dengan apa yang dirinya lakukan, sebab jika itu Alle yang sebenarnya—wanita itu tentu tidak akan berinisiatif untuk bertanya balik atau membuat percakapan lebih panjang, apalagi rekan bicaranya adalah seorang Bimasena. “Aku?” Alle mengangguk, dan ekspresi Sena untuk menjawab pertanyaan sederhana itu bisa dibilang cukup dramatis. Pria itu tampak berpikir lama, mengedarkan pandangannya ke langit malam bertabur bintang dengan dengungan suara bergumam yang melengkapinya. “Hmm…” Pria itu berdecak, mengembalikan pandangannya ke arah Alle dan menatap wanita itu lurus. “Kayaknya aku nggak.” “Huh? Nggak sedih?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD