“A-Al? Ini minumnya—ah, maksud aku kamu nggak dingin kayak gitu? Pakai pakaian kamu yang lain dulu, jangan langsung tid—Al…” Hanya melihatnya entah bagaimana Sena merasa dirinya dibuat kewalahan.
Ck, wanita ini apa tidak memikirkan bagaimana perasaan Sena saat ini? Well, kalau bagian itu mari anggap Sena yang konyol. Bagaimana orang yang tidak benar-benar sadar bisa memikirkan perasaannya?
Sena melangkah mendekat setelah tadinya hanya berdiri diam di dekat pintu masuk kamar. Pria itu tidak tahan hanya memandang saja sementara yang lain dari dirinya sudah bereaksi tak terkendali. Meletakan gelas yang ia bawa di atas nakas, Sena langsung menarik selimut yang Alle tindih dengan tubuhnya dan berusaha untuk menempatkannya di atas tubuh wanita itu—menutupi apa yang memang seharusnya ditutupi i
