Malam pun tiba, dan Geisha juga sudah selesai dengan semua acara mandinya. Mereka semua harus mengantre, dan menunggu satu sama lain sejak tadi. Maklum saja, malam ini akan ada pesta tidur bersama di kamar tersebut, dan Geisha selaku tuan dari kamar itu juga mau tak mau mengalah untuk para tamu yang tadi dirinya undang. Jam baru menunjukkan pukul delapan malam, tetapi semua orang yang ada di sana sudah berbaring dan terlihat akan segera memejamkan mata. “Ges, boleh ngomong sebentar nggak?” Geisha segera mengalihkan tatapannya, ia melihat Vierra sudah berdiri dengan wajah serius. “Vier, gue kira lo udah tidur,” ujar Geisha. Kaki cewek itu segera bergerak, ia menghampiri sepupunya, dan menatap dengan heran. “Ranjiel mana? Biasanya lo nggak akan lepas dari dia.” Vierra segera menarik ta

