Difa yang tengah menggambar sketsa di kejutkan dengan sebuah ketukan pintu kamarnya. "Masuk..." Ceklek... Rey masuk ke kamar Difa sambil membawa nampan berisi segelas s**u hamil untuk Difa. "Kamu belum minum susu." "Ah... Ya... "Jawab Difa sedikit canggung , meski dugaannya belum tentu benar tapi ia tetap saja merasa jika wanita yang Rey cintai selama ini adalah dirinya, mengingat pria itu tak pernah dekat dengan wanita manapun, bahkan anggota wanita DGS sekalipun. "Kamu kenapa? "Tanya Rey menyadari sikap Difa yang tak seperti biasanya. "Apa? Ah tidak... " Difa tahu, jika Rey pasti sama seperti anggota DGS lainnya, dia pandai menilai ekspresi juga gestur tubuh lawan bicaranya. Rey mendesah, "Sepertinya kamu tahu siapa wanita yang ku cintai dalam diam selama ini. " Difa yang ka

