Part 34

1108 Words

Aku langsung meloncat mundur dan menginjak kaki seseorang. Terkejut yang kedua kalinya. Astaga! Otak ini berpikir jika pohon mangga itu yang berbicara. Ternyata Pak Reza ada di belakangku. Entah sejak kapan mengikuti, tetapi membuat terkejut saja. Mengingat hari sudah gelap saat ini. "Na ...." Pak Reza memanggilku. Dikira aku tuli apa ya. Jantung ini masih belum stabil dari terkejut atas ulahnya. Guru PPL yang menjadi idola ini terlihat khawatir melihat kondisiku saat ini. Menangis sendirian di dekat pohon mangga. Riani bahkan sudah pulang duluan. Alasannya buru-buru dan sudah dijemput oleh Fajar. Gadis ajaib itu pasti sibuk, besok seharian ada ulangan Matematika dan Bahasa Indonesia. "Iya, saya ga pa pa," jawabku singkat yang membuat Pak Reza berkata lain. Perkataanku tadi pasti meng

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD