awal dari sebuah akhir

1126 Words
beberapa bulan berlalu, sang serigala terus menerus membawa si bayi kemanapun ia pergi, sesekali ia beristirahat, mencari 'milk' untuk si bayi dan merawatnya., hingga suatu ketika, hujan lebat datang, terpaksa mencari tempat lain yang lebih aman karena tempat yang ia tinggali sekarang berada di sebuah lubang akar pohon beringin, tidak cukup aman untuk seorang bayi, ditambah lagi, dengan pertumbuhan si bayi, membuatnya kesulitan untuk mencari tempat berteduh. serigala itu terus berlari sambil membawa sang bayi di punggunggnya sementara hujan masih terus mengguyur. tibalah sang serigala di sebuah kolong jembatan sungai, disanalah ia beristirahat, meletakkan si bayi dan menjilatinya.. seakan mengusapnya (padahal malah jadi tambah lengket yak... oke.. intermezzo lewat). si serigala pun mengeringkan bulunya, kemudian memeluk si bayi berharap si bayi tetap hangat. bagai jatuh tertimpa tangga.. naas... hari itu adalah hari dimana ada razia binatang liar.. dan petugaspun menemukan mereka.. belum sempat si serigala itu bangkit siaga, ia sudah tertembak dahulu, obat bius itu mulai menjalar di tubuhnya yang membuatnya oleng dan akhirnya terjatuh pingsan. sementara si bayi, tiba-tiba menangis dengan kencang, dia tidak diam bahkan ketika dibawa di dalam mobil razia,. salah satu petugas menduga, ada sesuatu dengan si bayi, yang akhirnya ia di dekatkan dengan sang serigala, kemudian ia berhenti menangis dan tertidur. sesampainya di klinik hewan.. "selamat malam dr. Nirina.. "sapa seorang petugas. "oh, pak Dedy.. gimana razia malam ini?" tanya beliau. "oia, laporan hari ini, kami dapat 4 ekor jenis anjing, 10 ekor jenis kucing, dan ada 1 hal aneh." "4 anjing, 10 kucing,.. (mencatat) malam ini cukup banyak ya? di patroli 1 dan 2, juga sekitar segitu, btw,. aneh apanya pak?" "begini, saya nemuin seekor anjing, sama seorang bayi, sepertinya, hubungan mereka dekat" jawabnya. "boleh saya lihat" kata dr. Nirina. beliau dan pak Dedy pun menuju ke kandang yang di maksud. "setiap anak ini saya pindahkan, dia menangis, saya jadi bingung nih,.. sebenarnya nggak masalah sih, hanya saja..... mmm... haruskah kita lapor polisi, barangkali ada laporan anak hilang" "kalau dari sudut pandang saya, kemungkinan, memang anak ini sudah dekat dengan anjing ini., sementara di biarkan dulu saja... mm.. mumpung anak ini tidur, bawa anjing ini ke ruang pemeriksaan" "tapi dr...." "kan cuma di periksa di ruang sebelah,. nggak papa.. mungkin sih" ujar dr. Nirina, yang kemudian di laksanakan oleh pak Dedy dan rekannya. Baru 3 langkah menjauh, si anak yang tidur mulai gelisah (gerak-gerak gitu), wajahnya pun mulai terlihat mau menangis.. dilangkah ke-5 nya,. tangis si anak pecah. "dr. kan sudah saya bilang kalau mereka berjauhan pasti nih anak nangis.." ".. oh... ya sudah bawa si anak juga deh" akhirnya dibawalah anak dan anjing itu ke ruang pemeriksaan. pemeriksaan dilakukan dengan lancar, si anak pun kembali tertidur. "tidak ada yang salah dengan kondisi anjing ini... semua sehat-sehat saja, hanya sedikit malnutrisi... tapi ada satu hal lagi... ini anjing,.. atau saya sebut serigala? di dnA-nya, dia campuran serigala.. pantas saja., anjing liar atau serigala sangat menghargai koloninya., dia mungkin menganggap si anak ini bagian dari koloninya.." "jadi gimana dok" "saran saya, karena anjing ini mengalami malnutrisi, sebaiknya biarkan dulu dalam perawatan, setidaknya biarkan si anjing ini normal kembali, kita awasi saja" "lalu anak ini?" "hmmm... biarkan bersama dulu.,. nanti saya kabari lagi," "lhah, berarti saya jadi tambah ngerawat anak lagi nih? dokter, berbaik hatilah, saya sudah ngerawat anak saya sendiri, 4 orang pula, belum ngerawat binatang di penampungan ini.." rengeknya. "lha kan bapak di bayar untuk merawat mereka, setidaknya hingga mendapat orang tua adopsi binatang-binatang disini,. gimana sih pak, saya nggak mau tau,. tolong diurus dulu sampai paling tidak sehat dulu deh, nanti soal kedepannya, dipikir nanti.. sudah, gitu saja,. saya mau cek yang lainnya dulu" ujarnya, berlalu pergi. "eh dok, saya terus gimana ini..." memanggil dr. Nirina. "hei, kamu belum punya anak kan..? kamu rawat gih, tuh anak.." kata pak Dedy yang melempar tugasnya ke rekan kerjanya, pak Antok. "yee.. kan yang disuruh njenengan pak, kok malah dilempar ke saya.. nggak bisa pak., saya sibuk, ada acara sama neng Nona (nama pacar pak Antok, dan pak Antok ini seorang bujangan di umurnya yang mendekati kepala 4,)., saya permisi dulu., ini sudah lewat jam kerja saya" jawabnya yang langsung kabur begitu saja. "hadeeeeh... punya asisten yang berani sama pimpinannya, memang bikin pusing,. mending cewe bohay,.. " ujarnya nggak bisa berkata-kata lagi. tak berapa lama, si anjing serigala itu sadar., bingung dengan keadaannya yang dalam kurungan membuatnya menggonggong. seketika, si anak yang tidur di keranjang bayi di sampingnya menangis, mendengar tangisannya, si anjing serigala itu berusaha menenangkannya., si anak pun diam dan kembali tidur. keesokan harinya,. jam 10 pagi.. "pak dedy, bagaimana kabar si anak dan si anjing?" tanya dr. Nirina yang kembali, bertemu pak Dedy. "dr., saya nggak sanggup kalo harus nambah ngurus anak dok... saya sangat meminta tolong ke dr. " "mmm.. begini.., saya tadi pagi sudah berbincang dengan suami saya., kami sepakat buat adopsi anak itu, sekalian sama anjingnya." "benarkah? sungguh? dokter sungguh baik hati... semoga dengan begini, keinginan dokter punya anak segera terwujud.. amin" "ya.. amin.." "terima kasih dok... saya jadi tertolong" "iya, iya... oia, tolong bawa anak dan anjingnya kerumah ya.. saya mau ke lab. sebentar, nanti saya nyusul." "siap komandan" jawabnya semangat, sambil hormat pula. selama dalam perjalanan, si anjing serigala itu sama sekali tidak berisik,. dia hanya memperhatikan anak yang tidur disampingnya (sementara ia masih dalam kurungan). Hingga sampailah di rumah dr. Nirina yang cukup 'WAH'. >ding dong ding dongkrieeet< suara pintu di buka. "akhirnyaaaa... datang juga" "mas..." kata dr. Nirina sambil menggendong anak itu, sedangkan si anjing serigala masih dalam kurungannya. "jadi ini anaknya ya... lucu sekali... semoga, dengan adanya anak ini, keluarga kita jadi lebih lengkap.. bolehkah saya menggendongnya?" ujar pak Fatir. lalu digendonglah si anak itu., sementara si anjing dalam kurungan hanya bisa memandangnya. "ayo masuk dulu" lanjutnya lalu duduk di kursi ruang tamu. "mas, sepertinya, anak ini tidak bisa dipisahkan dengan anjing ini, tidak apakan kita merawatnya juga?" "ya. tentu saja, tidak apa-apa, mereka juga pastinya sudah seperti keluarga, kita tidak boleh memisahkannya.." jawabnya sambil menimang-nimang anak itu.. "oh iya, mengenai, nama anak ini,. menurut mas bagusnya siapa?" tanya dr. Nirina kemudian. "hmmm... saya sempat kepikiran, nama anak ini ZERO, dan si anjing saya kasih nama Zeus," "heh?" "bukankah bagus.. anak ini,. kita tidak tau asalnya,. ia tumbuh dengan sendirinya, hanya dibantu oleh seekor anjing, Zero bukan berarti nol, tapi awal dari sebuah perjalanan., sedangkan Zeus.., karena dia sudah seperti keluarga bagi zero., saya ingin memberikan nama yang membuat mereka merasa terhubung, yaitu ZE-.." "hmm... nama itu bagus... saya setuju sama mas aja.." "eits... mulai sekarang, panggil saya papa.." jawabnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD