Sarapan Bersama

1180 Words

Setelah pintu tertutup, Evelyn tidak langsung beranjak turun. Ia masih menempelkan punggungnya di daun pintu kamar Ziel. Gadis itu tengah menenangkan jantungnya yang terus berdegup sangat kencang.  "Kenapa ia melakukan itu? Apa yang ada di dalam pikirannya? Apa ia tidak tahu efek apa yang akan ditimbulkan akibat perbuatannya?" Evelyn terus mengoceh sembari menutup wajahnya yang ia rasakan masih terasa hangat.  Disentuhnya d**a yang belum juga berhenti berdebar demi mengingat perbuatan yang telah mereka lakukan di kamar tadi.  "Ya Tuhan! Setelah ini bagaimana kami bisa bersikap di depan keluarganya?" Gadis itu bicara pada dirinya sendiri.  Setelah beberapa saat menenangkan diri, Evelyn memutuskan untuk turun. Sembari merapikan penampilan dan juga wajahnya. Tak lupa ia menyentuh bibir ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD