Rencana

1251 Words
(Markas Besar Aliansi 7 Lautan. Area pertemuan, Tanah lapang) Sebuah meja jamuan yang penuh dengan sajian makanan lezat, saat ini telah terhidang pada lokasi tepat di tengah area tanah lapang. Theo dan Sinbad, dua sosok terpenting dari Aliansi Serigala, duduk pada dua kursi tinggi yang masing-masing berada pada ujung meja jamuan. Sementara pada sisi-sisi meja, duduk pada kursi yang lebih rendah beberapa anggota penting dari kedua kubu. Para wakil divisi Kelompok Bandit Serigala, serta para Naga Aliansi 7 Lautan. Tak ada yang absen dalam pertemuan kali ini, beberapa wakil divisi Bandit Serigala dan Naga Aliansi 7 Lautan yang sebelumnya sempat menjalani perawatan luka dari perang besar Laut Ungu, telah pulih. Bahkan beberapa sosok tambahan, hadir dari pihak Kelompok Bandit Serigala. Itu adalah Razak, Hella, Gerel, dan Tuan Leluhur. "Jadi, langsung saja! Sebagai pihak tuan rumah, biar aku yang membuka pertemuan!" Ucap Sinbad. Memecah situasi hening yang sempat terjadi. Nampak jelas Sinbad tak terlalu nyaman berada dalam situasi macam itu untuk waktu terlalu lama. Kata-kata Sinbad, hanya dibalas oleh Theo dengan anggukan singkat. Seraya mulai mengambil cangkir arak yang sedari awal sudah ada di hadapannya. Sikap yang menandakan bahwa Theo tak keberatan untuk Sinbad yang memimpin pertemuan kali ini. Fokus setiap orang, segera kembali kepada Sinbad. "Sebelumnya, mungkin banyak diantara kalian yang tak tahu bahwa beberapa waktu yang lalu, muncul dua sumur misterius di dalam masing-masing kawah gunung berapi Pulau Api Getaran!" Ucap Sinbad. Membuka topik obrolan dengan membahas kemunculan dua sumur misterius. "Aku dan Boss Besar Bandit Serigala, masing-masing telah menjelajahi dua sumur misterius tersebut!" Lanjut Sinbad. "Jika kalian sadar, dalam beberapa waktu belakangan, Pulau Api Getaran, sudah tak lagi di dera oleh gempa yang biasanya akan muncul tiap beberapa menit sekali!" "Fenomena tersebut, berhubungan dengan apa yang aku dan Boss Besar Bandit Serigala berhasil dapatkan dari menjelajah dasar sumur misterius!" Kata-kata terakhir yang di sampaikan oleh Sinbad, segera disambut oleh kerutan kening dari setiap orang yang hadir dalam pertemuan. Bagaimana tidak, jika yang dikatakan oleh Kapten Perompak Naga Laut tersebut benar, maka di dalam dua sumur, terdapat sesuatu yang selama ini menjadi penyebab fenomena gempa Pulau Api Getaran. Setiap orang mulai penasaran, hal luar biasa macam apa yang ada di dalam sumur, sehingga mampu menyebabkan fenomena gempa abadi Pulau Api Getaran. Rasa penasaran semakin menjadi di dalam benak setiap orang saat melanjutkan mencerna kalimat Sinbad. Karena Sinbad, mengatakan bahwa ia dan Theo, berhasil mendapatkan apapun itu hal luar biasa yang menjadi penyebab gempa abadi. "Yang selama ini tak kita sadari, ternyata dibawah kaki kita, pada dasar sumur misterius dalam masing-masing kawah gunung berapi, tersimpan harta yang luar biasa berharga!" Lanjut Sinbad. Dari ekspresi wajahnya, tampak jelas sedang sangat menikmati perubahan raut wajah setiap orang. Sementara disisi ujung lain meja pertemuan, Theo masih menghabiskan waktu dengan minum arak. Hanya membiarkan Sinbad menikmati suasana dramatis yang sengaja ia ciptakan. "Harta yang tersimpan itu, adalah bongkahan raksasa Logam Mulia Ruang Angkasa! Begitu besar hingga berukuran layaknya bukit kecil!" Ucap Sinbad. "Logam Mulia Ruang Angkasa?" "Sebesar bukit?" "Logam Mulia Ruang Angkasa yang itu? Bahan dasar Spacial Ring dan Portal Ruang?" Kata-kata terakhir Sinbad, segera membuat suasana pertemuan Aliansi Serigala menjadi riuh. Setiap orang, baik itu para Naga Aliansi 7 Lautan maupun wakil pemimpin divisi Kelompok Bandit Serigala, jatuh pada diskusi-diskusi kecil. Memasang raut wajah terkejut. Beberapa berwajah sumringah. "Boss…! Apa itu benar?" Tanya Thomas cepat. Benar-benar menjadi sangat antusias. Apapun yang menyangkut harta, jelas menggugah relung hati terdalam si Gendut. Pertanyaan Thomas, disambut oleh tatapan seluruh Wakil Pemimpin Divisi Kelompok Bandit Serigala yang lain. Konfirmasi langsung dari Boss Besar mereka sendiri, jelas adalah hal yang patut di dengar. "Hmmmm… Thomas! Kita telah sepakat menjalin aliansi, jadi apapun yang disampaikan oleh Sinbad, terutama ketika dalam rapat pertemuan yang menghadirkan seluruh sosok penting dari dua kubu, jelas itu bukanlah sebuah kalimat kosong!" Ucap Theo. Memandang dengan tatapan tajam kearah si Gendut. "Cukup dengarkan yang ia sampaikan! Mengkonfirmasi ulang kepadaku, itu sama saja dengan kau tak menghormati kesepakatan Aliansi yang kubuat bersama pemimpin utama Aliansi 7 Lautan!" Tambah Theo, menambah bobot tekanan pada kalimatnya. "Kau jelas juga akan merasa tak senang saat para Naga Aliansi 7 Lautan, mengkonfirmasi ulang kepada Sinbad kebenaran dari kalimat yang kusampaikan!" Tutup Theo. Seraya melirik para Naga di sisi meja lain. Dimana kini seluruhnya sedang menatap kearah Thomas dengan pandangan tak senang. "Hehehhe… Oke! Baik…! Maafkan aku!" Jawab Thomas singkat. Dengan nada canggung saat juga menyadari tatapan para Naga kepadanya. "Hahhahaha…! Gendut! Tak perlu terlalu serius! Aku sendiri tak ada masalah dengan itu!" Ucap Sinbad. Tampak jelas sedang ingin meredakan suasana tegang yang tiba-tiba terjadi. "Sinbad, boleh aku melanjutkan dari sini?" Ucap Theo. "Tentu, bagaimanapun juga, kau yang pertama mengajukan ide ini!" Jawab Sinbad. "Baik…! Jadi langsung saja!" Ucap Theo. Mengambil alih topik pembicaraan ke tahap selanjutnya. "Kalian semua yang hadir disini, tentu sudah tahu fungsi utama dari Logam Mulia Ruang Angkasa!" Lanjut Theo. Saat tatapan mata setiap orang, kini telah terfokus kearahnya. "Dengan kandungan energi Ruang yang tersimpan pada Logam Mulia Ruang Angkasa, kita bisa memanfaatkannya dalam segala hal yang berhubungan dengan energi ruang! Menempa Spacial Ring, ataupun membuat Portal Ruang yang dapat menghubungkan antar wilayah tertentu!" "Yang ingin kusampaikan, itu berkenaan dengan fungsi terakhir! Yakni Portal Ruang!" "Rencana kita yang ingin mengembangkan Aliansi Serigala untuk memiliki kelompok di seluruh Gaia Land, tentu membutuhkan sarana mobilisasi yang memadai!" "Portal Ruang, jelas adalah solusi paling bagus! Karena bagaimanapun juga, kita sudah memiliki bahan dasarnya dalam jumlah amat mencukupi!" "Jadi, kita akan melakukan proyek besar membangun Portal Ruang di wilayah manapun yang nantinya memiliki markas Aliansi Serigala!" "Proyek ini, akan dimulai pada tiga titik awal! Yakni Pulau Api Getaran sebagai markas utama Aliansi Serigala wilayah Thousand Island, kemudian Pulau Serigala sebagai outpost utama yang menghubungkan antara dua wilayah Kepulauan dan Gurun, serta Benteng Osiris yang mana merupakan markas utama Aliansi Serigala di wilayah Desert Tribe United!" "Itu adalah rencananya! Aku dan Sinbad, telah sepakat, jadi kalian yang hadir dalam pertemuan kali ini, dimana merupakan pondasi dasar Aliansi Serigala, juga harus tahu!" Tutup Theo. "Mohon maaf jika harus menyela!" Tepat setelah Theo menutup kalimat penjelasan, salah satu Naga Aliansi 7 Lautan, Madam Ching, angkat bicara. "Sejujurnya, rencana tadi memang sangat brilian, membuat misi perluasan anggota dan wilayah kekuasaan Aliansi Serigala, dapat berkembang ke level selanjutnya!" Lanjut Ching Shih. "Hanya saja, kita tahu bahwa membuat sesuatu seperti portal ruang, jelas bukan hal yang sederhana!" "Meskipun memang kita telah memiliki bahan dasarnya, namun tetap memerlukan rancangan dari cara pembangunan portal ruang! Hal macam itu, hanya dimiliki oleh para kerajaan besar!" "Aku ragu para kerajaan besar yang selama ini secara eksklusif menjadikan portal ruang dalam aula transportasi sebagai salah satu pendapatan utama, akan mau membagi informasi tentang rancangan pembangunan!" "Bukan hanya itu, anggap salah satu kerajaan bersedia untuk berbagi, kita tetap membutuhkan seorang penempa handal, dimana mampu memahami rancangan serta selanjutnya mengarahkan proses pembangunan!" Tutup Ching Shih. Pendapat Ching Shih yang memang sangat logis, segera membuat suasana pertemuan kembali hening. Para Naga Aliansi 7 Lautan, tampak merenung dengan memasang raut wajah ragu. Hanya saja, sikap berbeda ditunjukkan oleh seluruh anggota kelompok Bandit Serigala. Serempak tanpa keraguan, mereka tahu kemana harus mengarahkan pandangan. Hal-hal yang bersangkutan tentang penempaaan, jelas bukan masalah besar bagi satu orang yang mereka kenal. Tak lain adalah Boss Besar mereka sendiri. Theo. Dalam tatapan mata setiap anggota kelompok Bandit Serigala yang terlihat seperti tak sedang memikirkan masalah apapun saat memandang kearahnya, seolah telah menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan Ching Shih, Theo mengeluarkan sebuah gulungan kertas dari dalam gelang ruang-waktu. Melempar gulungan tersebut, kepada Tuan Leluhur.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD