Pricilla memasuki rumah huniannya bersama Aaron dengan langkah yang sangat gontai. Tangisnya masih tersisa meski tak sepilu sebelumnya. Isakannya bahkan masih terlihat begitu kentara. Seperti dirinya baru saja jatuh tertimpa tangga, Pricilla pun merasa dunianya kembali hancur tatkala ayahnya yang jahat muncul memasuki kehidupannya lagi. "Ayo cepat! Tunggu apa lagi?" sentak Benson tak tanggung-tanggung. Membuat Pricilla lantas harus terpaksa menarik uang tunai yang seharusnya ia gunakan untuk membeli keperluan rumah sesuai arahan Aaron di kala memberikan kartu debit itu kepadanya. Akan tetapi, yang terjadi sekarang justru ia malah harus menariknya demi kepentingan pribadi yang semestinya tak ia lakukan. Tapi apa yang bisa ia perbuat? Jika saja ayahnya tidak melayangkan ancaman yang begi