Di samping Ferdhy, Rida berusaha menenangkan. Lelaki itu terlihat masih emosi. Wajahnya bengis seolah ingin menghajar laki-laki tidak tahu diri yang barusan menelepon nomor sang istri. "Udah, istighfar dulu biar tenang. Masih pagi, nggak baik marah-marah." Rida merangkulkan satu tangannya di pinggang Ferdhy, sementara tangannya yang lain, mengusap lembut bahu kekar lelaki itu agar bisa lebih tenang. "Gimana bisa tenang, kalau laki-laki b******k itu terus-terusan cari masalah?! Emang nggak punya otak itu orang! Udah tahu kalau kamu punya suami, tapi masih aja diterobos! Katanya orang berpendidikan, tapi etika masih nol besar. Awas aja kalau sampai dia berani lebih jauh dari ini. Jangan harap bisa lepas gitu aja!" Ferdhy mengepal satu tangannya dan meninjukan ke tangan yang lain hingga m

