Aidan Yang Malang

1168 Words

Setelah kelas berakhir, seperti biasa, Rida akan menunggu Ferdhy di kantin Mang Ujang. Sudah hampir satu jam, tapi sang suami tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Rida yang jenuh, ia pun memilih bermain dengan ponselnya. Tiba-tiba saja, seseorang yang sangat ingin dia hindari mendekat. Angga berjalan menghampiri Rida yang tengah asyik sendiri membuat perempuan itu sedikit panik. "Sendirian aja?" tanyanya tanpa rasa malu. Sementara Rida yang panik, merasa gugup. Ia berharap ada Dewa penolong yang datang menghampirinya sekarang. "I–iya, Pak." Tanpa dipersilakan duduk, Angga menarik kursi yang berada di hadapan Rida. Tidak ada rasa segan sedikitpun membuat istri dosen itu merasa risih. "M–maaf, Pak. Masih banyak bangku kosong. Nggak enak kalau timbul fitnah," tegur Rida pada dose

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD