Chapter 18

606 Words
Allice pun mengangguk dengan menuruti Jorsh, ia hanya tidak ingin nama Jorsh menjadi pembicaraan beberapa anggota istana hanya karena ia berjalan-jalan bersama seorang pria yang tak lain adalah keluarganya, Kenneth. Jendela ruangan kamar Allice terbuka,  mengikuti arah angin yang berhembus sore ini, pandangan kedua mata Jorsh menatap ke balkon kamar. Rupanya Bibi Raquell sudah berdiri dengan memetik kelopak bunga mawar satu-persatu, “Halo Jorsh, apa kau merindukanku? Kenapa kau tidak pulang karena meminta kalung hanya untuk melindunginya? Bukankah kau sudah bersatu dengannya? Kekuatanmu mampu untuk melindunginya, Jorsh dengarkan aku. Kau memang dipersatukan kembali dengan reinkarnasi Lilith tapi nasib selalu berganti, tidak seluruh pasangan ikatan cinta akan bersatu. Buktinya aku baru bisa bertemu Arlion di era ini. Bahkan aku menunggunya hingga ratusan tahun untuk bersama,” Raquell berjalan mendekati ranjang. Melihat wajah Allice semakin bercahaya membuatnya kagum. Allice yang ia temukan di rumah Brenda masih polos dan sekarang Allice sudah sangat cantik dan mengeluarkan aura cahaya abadi. “Cahaya abadi, cintamu kali ini akan di uji kembali Jorsh. Antara memilih masa lalu dengan Lilith atau bersama Allice. Jorsh, dengarkan aku kali ini baik-baik. Nasibnya berada di antara keputusanmu, harusnya ia menjadi istri John Bennedict tetapi Raja itu memilih Isabel yang jelas-jelas mencintaimu, benar kan Jorsh? Isabel mencintaimu. Tapi bagaimanapun semuanya sudah terjadi. Allice berada di sini, terimakasih Jorsh, kau memilihnya." "Jadi wanita yang bertemu dengan kakak adalah bibi? Kenapa bibi melakukan ini padaku?"  "Supaya kau dan John selalu akrab, kalian selalu memperebutkan Isabel. Sekarang ada Allice, aku tahu kau selalu bersikap dingin terhadap wanita manapun. Tetapi ketika kau melihat Allice, semuanya berubah. Aku ingin kalian selalu akrab sebagai kakak dan adik. Jelas-jelas aku adalah bibi kalian." Jorsh yang mendengarkan hanya mampu berjalan mundur ketika Bibi Raquel memarahinya, apa yang bibinya lontarkan adalah benar. Jorsh kebingungan dengan apa yang bibinya katakan, Selama ini Jorsh melihat Allice sebagai reinkarnasi Lilith bukan Allice. "Tapi ia benar reinkarnasi Lilith kan?" Tanya Jorsh kepada Raquel. Raquel hanya tersenyum ketika melihat Jorsh.  “Apa wajahnya semakin bersinar ada sangkut pautnya dengan ini semua?” tanya Jorsh dengan wajah cemas. Raquell menghentikan langkah kakinya, wajahnya tertunduk dengan mengeluarkan kalung, “Aku memberikan bubuk harapan malam itu untuk mempertemukan John dengan Allice. Aku sengaja memberikannya karena ingin melihat sikapnya sebagai seorang Raja. Terlebih kau dan kakakmu harus selalu akrab, jelas-jelas sekarang aku bersama Arlion." “Aku hanya mampu memberikan kalung untuk perlindungan kepada Allice bukan untuk merubah takdirnya. Jorsh, semuanya ada di dirimu. Suatu hari Allice akan bersama seseorang yang akan mencintainya. Takdirnya akan memilih pria tersebut, jadi jagalah ia baik-baik." Jorsh hanya terdiam dengan menerima kalung pemberian dari Bibi Raquell. Raquell sangat peduli dengan Jorsh, “Aku meninggalkan Arlion sendirian. Jika ia tahu bahwa aku menemui cucunya pasti senang. Arlion sangat tahu akan perjanjian ini dan kau suaminya Jorsh,” ucap Raquell dengan kembali berjalan keluar istana.  Jorsh memegang kalung di genggaman tangannya, dirinya dengan cepat memakaikan kalung tersebut di leher Allice yang beristirahat. Hanya berselang beberapa lama kalung tersebut menyala dengan mengeluarkan sinar bercahaya. Jorsh menyipitkan mata seraya menutup wajahnya dengan lengan. Kilauan cahaya membuat kedua matanya silau dengan cahaya terang. Jorsh meninggalkan Allice seorang diri, dirinya menutup pintu kamar. Dalam hitungan detik setelah Jorsh meninggalkan Allice,  Raquell kembali datang dengan duduk di sisi Allice, “Allice, aku akan memberikan bubuk harapan kembali untukmu. Seharusnya takdirmu bersama John Bennedict, kau akan mendapatkan kesempatan kedua, terimakasih karena kedatanganmu membuat kami menjadi keluarga bersama kembali. Kesempatan keduamu akan bersama pria yang akan selalu mencintaimu, kau akan selalu bahagia mulai hari ini dan juga masa depan. Mulai hari ini kau akan selalu bahagia Allice, aku dan Arlion selalu menyayangimu. Dari kami yang selalu mencintaimu, keluarga Andeleusia."   
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD