“Wanita ini bukan jodohmu. Kau harus menjaganya jika tidak ingin menyesal.” Jorsh mengerutkan kening. Suara kakek tua tersebut lama-lama terdengar jauh, Jorsh melirik ke arah Allice yang mulai menaiki kereta kuda miliknya kembali, hingga ia melihat ke arah kakek tua tersebut. Ada perasaan aneh disana, dengan pemandangan kosong kakek tersebut menghilang. Jorsh hanya menggeleng-gelengkan wajah, dirinya kembali menaiki pelana kuda dengan menarik sabuk kuda. Suara tapak kuda terdengar dengan memimpin kembali rombongan. Rombongan Afresia kembali berjalan. “Apakah Tuan Putri Allice tidak merasakan hal aneh? Sungguh aneh, ada seorang rakyat yang kekurangan padahal Yang Mulia John sangat sering mendata penduduk Afresia. Lagipula sudah beredar kabar bahwa banyak sekali penyihir di Afresia dan

