Arwel masih menggoyang-goyangkan kaki ketika melihat Allice yang tertidur pulas, "Wajahnya sangat cantik." Floria tentunya menepuk pundak Arwell secara perlahan, "Jangan berbicara sembarangan, ia akan bertemu Yang Mulia Amung saat ini." "Moza kau tidak membawanya ke mimpi yang aneh-aneh kan?" Tanya Floria dengan menoleh ke arah Peri Moza, Peri Moza pun menggelengkan wajahnya, "Aku memberi mimpi ke Andeleusia, ia akan bertemu Yang Mulia Amung," jawab Peri Moza kembali di sisi Peri Floria. Moza hanya mengangguk menyanggupi permintaan teman dekatnya, dirinya memutarkan tongkat sihir dan mulai berbicara mantra sihir peri. Hanya dalam sekali putaran tongkat tangkai kayu kepulan cahaya berwarna merah muda menyembul keluar. Benar apa yang dikatakan oleh Floria, tubuh Allice sudah memasuki Tam

