“Ada apa?” tanya Kirana duduk di hadapan Anka yang saat ini menatapnya. “Bagaimana kabarmu?” “Seperti yang kamu lihat. Aku baik-baik saja,” jawab Kirana. “Memangnya kenapa tumben kamu menanyakan kabarku? Biasanya kan kamu nggak perduli.” “Aku perduli sekarang,” kata Anka. “Maaf kalau aku ada salah.” Kirana dengan alis yang nyaris bertaut memandang Anka yang saat ini menunduk. Anka meminta maaf kepadanya? Yang Kirana tahu, Anka tidak pernah menganggap dirinya salah. Dan, Anka tidak akan pernah meminta maaf kepadanya. Kirana terdiam, dan mengelus leher belakangnya. “Kamu pasti merasa aneh, ‘kan?” tanya Anka. Kirana terus menunduk, karena ini baru pertama kalinya mendengar apa yang Anka katakan, Kirana tidak pernah sekalipun mendengar Anka meminta maaf kepadanya, walaupun sikap Anka sa

