Hanya Perasaan

1519 Words

Kirana melihat ruangannya yang begitu bersih, ia juga kedatangan perawat yang akan menjadi asistennya dan mencatat jadwal operasinya. Kirana menghela napas lega, ia mengira tak akan tiba di sini, tapi nyatanya ia akhirnya berada di tujuannya, berada di impiannya dengan hati yang bahagia. Dulu, Kirana menganggap apa pun yang ia dapatkan adalah sebuah hukuman yang Tuhan berikan kepadanya. “Dok Kiran, apa kabar?” tanya salah satu perawat yang datang menghampirinya di ruang kerja. “Kamu bukannya Perawat Lili ya?” “Panggil Lili saja, Dok, apalah saya ini hanya seorang perawat.” “Perawat juga pekerjaan mulia loh.” Lili tersenyum. “Ruangannya sudah saya suruh OB untuk bersihkan.” “Terima kasih, ya,” ucap Kirana. “Dan saya … adalah asisten Dokter mulai hari ini.” “Baiklah, Lili, apa yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD