Kepergian Avi

1105 Words
Langit terlihat gelap seolah ikut merasakan kesedihan kedua keluarga yang saat ini berada di Pemakaman. Isak tangis terdengar begitu memilukan terdengar. Apalagi Rosa sejak tadi menangis kerasa karena ia tidak menyangka jika secepat ini putrinya pergi meninggalkannya. Nayla kecil putri semata wayang Avi dan Jantaka yang berumur tiga tahun lebih belum mengerti jika ia telah kehilangan kedua orang tuanya dan ia tidak terlihat datang ke pemakaman. Ternyata sebelum meninggal, Avi meminta kepada Rita dan Rosa agar tidak mengajak Nayla ke pemakaman. Avi tidak ingin Nayla sedih saat melihat tubuhnya dimakamkan di peristirahatan terakhirnya. Rayya terlihat sangat menyedihkan bukan hanya karena sedih kehilangan Avi, tapi ia juga sedih dengan keadaan yang membuatnya harus segera menikah dengan laki-laki yang tidak ia kenal. Setelah pemakaman ini selesai semua keluarga akan berkumpul dan membicarakan pernikahaan ini. Saat ini pemakaman telah selesai, Rayya melangkahkkan kakinya bersama Danuwangsa kakak sulungnya menuju mobil. Danu sengaja mengajak Rayya karena ia ingin membicarakan masalah pernikahan ini. Ia tidak ingin Rayya adiknya ini terjebak dengan pernikahaan yang tidak diinginkan. Rayya berhak bahagia dan sebagai seorang Kakak, Danu tidak akan membiarkan Rayya menderita lagi. Keduanya masuk kedalam mobil dan Danu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesekali ia melirik Rayya yang saat ini memilih diam karena sibuk dengan pemikirannya. Rayya merasa ia harus yakin dan ikhlas menerima permintaan terakhir Avi. Ia juga harus melupakan impiannya menikah dengan laki-laki yang ia cintai. Jagadta Hutama Kamandaka, nama laki-laki yang akan segera menjadi suamiya. Danu tiba-tiba-tiba menghentikan mobilnya, membuat Rayya terejut dan mengalihkan pandangannya. Tatapan dingin Danu kepadanya, menyiratkan makna kesedihan dan Rayya tahu jika saat ini Danu sangat terpukul. Rayya memeluk tubuh Kakaknya itu dan kemudian menangis pilu, membuat Danu yang sejak tadi terlihat kuat, akhirnya menghancurkan pertahanannya hingga matanya akhirnya ikut basah. "Mas Danu hiks...hiks..." tangis Rayya kembali pecah. Danu mengeratkan pelukannya dan mengelus kepala adik bungsunya itu dengan lembut. Meski berbeda ibu, Danu sangat menyayangi Rayya. "Kau sudah menderita sejak kecil, haruskah kau mengabulkan keinginan bodoh Avi yang memintamu menikahi Jagadta?" ucap Danu. "Ini permintaan terakhir Avi Mas, walau sebencinya Avi sama Rayya, tapi Rayya tahu ini juga demi kebaikan Rayya," ucap Rayya dengan air mata yang terus menetes. "Kebaikan dari mana? itu namanya keegoisan Avi. Kamu mau hidup dengan Jagadta Kakak suami Avi yang tidak kamu kenal? Jagadta terkenal angkuh dan sombong bahkan dia tak pernah sekalipun muncul diacara keluarga, dia pasti tidak akan menghormati kamu sebagai istrinya," ucap Danu mendengar cerita sosok Jagdta dari Papanya karena selama ini ia berada di luar negeri. "Tapi Mas, kasihan Nayla dia masih kecil Mas dan aku sudah berjanji kepada Mbak Avi," ucap Rayya. "Kamu tahu Rayya, hanya kamu adik yang Mas punya sekarang. Kebahagiaanmu sangat-sangat penting Ray, Mas akan melindungi kamu jadi Mas mohon kalau kamu merasa permintan Avi itu berat, kamu tidak harus memenuhi keinginan Avi. Kebahagiaan kamu yang paling penting. Avi hanya ingin posisi Nayla di keluarga Hutama Kamandaka aman Ray. Jika Jagadta menikah dan memiliki keluarga sendiri, Avi takut Nayla akan disia-siakan. Kakak sangat mengenal sifat Avi, dia bahkan rela menikah dengan Jantaka karena Jagadta menolaknya dan berharap Jagadta akan memperhatikannya setelah dia menjadi adik iparnya," jelas Danu membuat Rayya terkejut. Setiap laki-laki yang mengenal Avi pasti mereka akan jatuh hati karena sikap manja Avi dan juga kecantikan Avi. Namun sepertinya sosok Jagadta yang dingin sangat susah didekati. Jagadta Hutama Kamandaka berubah ketika hatinya terluka dengan sosok wanita yang pernah ia sukai. Jagdta berubah menjadi dingin dan tidak terlalu memperdulikan wanita apalagi berpikir untuk menikah. "Rayya akan menerima semuanya dengan ikhlas Mas, tapi Rayya hanya berusaha mencoba menjadi istri yang baik, namun ketika sampai dititik Rayya sudah tidak sanggup, Rayya akan mengatakan kepada Mas Danu. Rayya akan meminta perlindungan dari Mas Danu," ucap Rayya membuat Danu mengeratkan pelukannya. "Ya Ray, kamu harus ingat kamu masih punya Mas sebagai Kakak kamu!" ucap Danu. Setelah isak tangis Rayya reda, Danu segera mengajak Rayya pulang ke kediaman orang tua mereka. Saat ini keduanya segera menuju ruang keluarga. Kedatangan mereka telah di tunggu, Rosa menatap Rayya dengan tatapan kebencian sama seperti dulu. Tatapan Rosa itu selalu membuat Rayya membenci dirinya sendiri. Mata Rayya saat ini mengisyaratkan dengan tatapan memohon agar Rosa tidak membencinya lagi. "Duduk disini nak!" ucap Jayaprana Hutama Kamandaka. Rayya melangkahkan kakinya dengan pelan dan ia duduk disamping Rita istri dari Jayaprana yang juga adalah ibu kandung Jagdta, Jantaka dan Janisa. Tatapan mereka tertuju kepada Rayya. "Maaf setahu saya Jeng Rosa hanya memiliki satu putri," ucap Rita. Sejak tadi ia ingin sekali bertanya mengenai keinginan Avi yang memohon padanya, agar ia setuju menikahkan Rayya dengan Jagadta putra sulungnya. "Jeng dia memang anak haram suami saya dan selama ini dia dibesarkan di keluarga kami. Dia anak yang baik walaupun kelahirannya tidak diharapkan keluarga kami!" ucap Rosa. "Ma," ucap Adiwangsa dingin, ia menatap istrinya itu dengan tatapan kesal. "Jadi Avi ingin menikahkan dia dengan putra sulung kita Pi, apa Papi setuju?" tanya Rita yang berharap jika Jayaprana segera menolak keinginan Avi itu. "Kalian lupa saya sudah berjanji akan menyetujui permintaan terakhir Avi, saya tidak peduli asal-usul Rayya karena Avi percaya Rayya bisa menjadi ibu yang baik untuk Nayla dan kita harus percaya pada Rayya!" ucap Jayaprana. "Kita tunggu kedatangan Jagadta karena dia sudah berjanji akan datang kemari," jelas Jayaprana. Rayya menundukkan kepalanya karena ia mengerti jika Rita mungkin keberatan dengan latar belakangnya. Rayya tak mampu bersuara saat ini, bukan karena ia merasa takut hingga tak berani menatap mereka, tapi karena ia ingat isi email yang baru saja ia baca sebelum pemakaman Avi. Email itu ternyata dikirimkan sebelum ia sampai di Jakarta. Untuk Rayya, Aku tahu ini berat tapi aku mohon kau harus setuju menikah dengan Mas Jagadta. Jaga Nayla seperti putrimu sendiri, kau bisa menjadi bagian dari keluarga Sucipto dan juga bagian dari keluarga Hutama Kamandaka. Kau tidak perlu hidup sendiri dan terasing diluar sana. Hanya ini yang bisa aku lakukan untukmu dan tidak ada pilihan Rayya, aku titip Nayla, Papa, Mama dan Mas Danu padamu. Keluarga kita membutuhkan bantuan dari Hutama Kamandaka grup dan tanpa mereka perusahaan Papa akan bangkrut. Mas Danu tidak tahu masalah ini karena Papa tidak ingin membebankannya dan ingin Mas Danu fokus dengan studynya. Maafkan aku yang telah menyakitimu selama ini Rayya. Aku menyayangimu... Aviara Mungkin hanya ini yang bisa Rayya lakukan untuk membantu keluarga ini. Setidaknya mereka tidak membuangnya ke Panti atau bahkan ke jalanan ketika ibunya membawanya ke Rumah ini. Siapapun akan sulit menerima jika Papa atau suami mereka tiba-tiba memiliki anak dari wanita lain. Avi dan Rosa memperlakukannya dengan kasar, karena kehadirannya membut keluarga bahagia mereka hancur. Keluarga sempurna? ya...sebelum kehadirannya di keluarga Sucipto memang keluarga ini sangat harmonis, namun sejak kehadirannya di rumah ini, Adiwangsa dan Rosa selalu saja bertengkar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD